Penulis yang dituduh menghina Islam masuk RS karena skizofrenia

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penulis yang dituduh menghina Islam masuk RS karena skizofrenia
Saat masuk rumah sakit, Ahmad Fauzi kerap meracau dan menceramahi perawat rumah sakit tentang ilmu-ilmu kenabian

SEMARANG, Indonesia – Penulis buku yang dituduh melecehkan agama Islam sedang dirawat di RS Jiwa Dr Amino Gondohutomo, Semarang, Jawa Tengah karena mengidap skizofrenia atau gangguan kejiwaan.

Ahmad Fauzi, penulis buku ‘Tragedi Incest Adam dan Hawa,’ diketahui menjalani rawat inap seminggu terakhir, atau sejak Rabu, 7 September.

Kasubag Rumah Tangga dan Humas RSJ Dr Amino Gondohutomo Eko Maryanto pihaknya telah melihat gelagat aneh pada diri Fauzi saat pertama kali dimasukan ke ruang isolasi RS Jiwa Dr Amino Gondohutomo, seperti kerap meracau dan menceramahi perawat rumah sakit tentang ilmu-ilmu kenabian.

“Kita sudah lihat bahwa dia itu sangat labil dan sulit tidur. Namun, kita belum bisa menyimpulkan sejauh mana diagnosa yang dilakukan tim psikiater nanti,” katanya kepada Rappler pada Rabu 14 September.

Penyakit skizofrenia yang diderita Fauzi memang terbilang langka dan harus dideteksi lebih mendalam. “Karena pasien skizofrenia sangat sulit disimpulkan apakah dia sakit kronis atau tidak mengingat perilakunya muncul secara tiba-tiba,” katanya.

Meski begitu, pihak rumah sakit menolak membeberkan hasil diagnosanya lantaran terbentur peraturan daerah yang mengatur privasi diagnosa pasien yang bersifat confidensial.

“Mohon maaf dengan sangat terpaksa dan menjaga confidensial pasiennya, maka kami tidak bisa mengungkap hasilnya ke media massa,” sahut Sri Mulyani, Wakil Direktur Informasi RSJ Dr Amino Gondohutomo, saat dikonfirmasi secara terpisah.

Sedangkan Fauzan, kakak kandung Fauzi, menyatakan keprihatinannya terhadap penyakit yang menimpa adiknya tersebut. Pasalnya, ia tak menduga jika skizofreni justru terjadi pada adiknya ketika sedang terbelit kasus pelanggaran UU ITE karena memuat isi bukunya yang dinilai menistakan agama Islam.

“Saya berharap dia segera dibebaskan dari jerat hukum aparat kepolisian, karena istrinya sedang menanti kepulangannya di rumah,” kata Fauzan.

Ia berpendapat adiknya yang notabene jebolan S1 Fakultas Usuludin UIN Walisongo Semarang itu memang telah mengidap skizofrenia jauh sebelum kasusnya mencuat ke publik. Sebab, ia sering melihat adiknya menenggak obat-obatan penenang hampir tiap hari.

“Selain menulis buku kajian Islam, dia juga menggelar diskusi bedah buku di depan publik,” akunya.

Sakit saat terjerat hukum

Sosok adiknya yang penuh kontroversial pun diakui oleh sang kakak. Menurutnya, adiknya gemar mengupas filsafat dan hadist Islam dari berbagai sumber keilmuan.

Kondisi Fauzi yang menderita skizofrenia juga dibenarkan oleh Yunantyo Adi, anggota pegiat sejarah lokal. Kini, rekannya yang tidak diberi obat penenang membuat kondisinya tidak nyaman bertatap muka dengan orang lain.

Kasus yang menjerat Ahmad Fauzi hingga membuatnya dirawat di RSJ sejatinya bermula dari pelaporan Forum Umat Islam Semarang (FUIS) yang keberatan dengan isi tiga buku karyanya seperti ‘Agama Skizoprenia: Kegilaan, Wahyu & Kenabian’ dan ‘Tragedi Incest Adam dan Hawa’ yang dimuat di laman Facebooknya.

Kuasa hukum FUIS dari unsur FPI Jateng, Zaenal Abidin Petir, mengklaim buku Fauzi telah melanggar aqidah Islam dan menebar kebencian. “Karena itulah, pada Selasa 13 September, yang bersangkutan diperiksa di Polda Jateng,” ungkap Petir.

Dalam pemeriksaan marathon itu, polisi mendatangkan tim psikiater untuk mengecek kondisi psikologisnya.

Tetapi, keesokan harinya, proses observasi terhadap Fauzi dilanjutkan kembali dan seorang psikiater merekomendasikan agar Fauzi diobservasi selama 10 hari di RSJ. Tujuannya agar pihak rumah sakit dapat menyimpulkan hasil yang akan dijadikan visum et repertum oleh polisi.

Zaenal Arifin, Direktur LBH Semarang tetap mendampingi Fauzi untuk mengawal hak-haknya yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jateng.

“Fauzi belum divonis gila dan keberadaannya yang diisolasi di RSJ dalam tahap kepentingan penyelidikan,” katanya lagi.

Direskrimum Polda Jateng, Komisaris Besar Gagas Nugraha mengungkapkan kasus yang menjerat Fauzi masih dalam penyelidikan walaupun yang bersangkutan dirawat di RSJ. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!