Jokowi: PON harus dijadikan momentum untuk cari bibit unggul di bidang olah raga

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi: PON harus dijadikan momentum untuk cari bibit unggul di bidang olah raga

ANTARA FOTO

Pemda Jabar menghabiskan dana sebesar Rp 90 miliar untuk pembukaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Sabtu, 17 September

BANDUNG, Indonesia – Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat secara resmi dibuka oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kota Bandung pada Sabtu malam, 17 September. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan PON harus dijadikan momentum untuk menggalakan kompetisi olahraga yang dimulai dari kampung hingga provinsi.

“Kompetisi dimulai dari kampung-kampung, kecamatan, kota kabupaten, hingga seluruh provinsi. Semua harus bergerak sehingga muncul bibit-bibit unggul olah raga,” ujar Jokowi.

Kompetisi secara sehat, Jokowi melanjutkan, harus dijadikan sebagai sebuah gerakan. Tujuannya, agar Indonesia menjadi bangsa yang tangguh di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Pembukaan ditandai secara resmi dengan membunyikan sirine.

Upacara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan kirab obor PON yang dilakukan secara estafet oleh 7 atlet legendaris asal Jawa Barat yakni Susi Susanti, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ade Rai, Anton Suseno, dan Riesa Susanty. Api PON diambil dari Majakerta Indramayu dan telah menempuh perjalanan sepanjang 1.005,4 kilometer selama 12 hari.

Suara merdu penyanyi Dira Sugandhi yang menyanyikan lagu berjudul Manusia Baru karya Harry Roesli dan Aat Suratin mengiringi kirab obor tersebut. Obor kemudian diserahkan kepada karateka cilik Diyah Pitaloka lalu menyulutkan ke kalderon.

Penyulutan api PON oleh Juara Dunia Karate tahun 2015 itu memicu rentetetan kembang api yang semakin menyemarakan acara pembukaan kompetisi olah raga tingkat nasional. Letusan kembang api disambut oleh tepuk tangan meriah sekitar 27 ribu penonton yang memadati stadion.

Panitia juga menyajikan berbagai kesenian tradisional Jawa Barat serta pentas kebudayaan. Ada beberapa segmen dalam pertunjukkan kebudayaan.

Segmen satu diisi dengan tema Sampurasun yang mempertontonkan berbagai cabang olah raga. Segmen dua bertema Gurilaps, cerita di Tanah Legenda yang mengisahkan keindahan alam Tanah Parahyangan. Sementara, di segmen ketiga, mengambil tema Revolusi Mental (Jabar Kita).

Untuk melengkapi semarak upacara pembukaan, panitia juga menampilkan atraksi laser dan tata cahaya yang canggih. Di bagian akhir, musisi Armand Maulana muncul dengan membawakan lagu berjudul Berjaya di Tanah Legenda karya Dwiki Darmawan. Pagelaran kolosal itu melibatkan total sekitar tiga ribu penari dalam durasi selama 2 jam.

Tetapi, durasi pertunjukan yang panjang dan tidak dibumbui berbagai guimmick menarik, membuat penonton sempat terlihat bosan.

Habiskan dana Rp 90 miliar

Sementara, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengungkap Pemda menghabiskan dana sekitar Rp 90 miliar untuk pembukaan PON. Dana tersebut digunakan dari awal persiapan hingga puncak acara.

Namun, pria yang kerap disapa Aher itu meyakinkan publik tidak ada penyimpangan dalam penggunaan dana tersebut. Dana tersebut memang digunakan sesuai kebutuhan penyelenggaraan acara.

“Yang penting tidak ada kebohongan dan tidak ada penyimpangan,” kata Aher.

Dalam laporannya, Aher mengatakan PON XIX 2016 melibatkan sumber daya manusia terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan PON. Ada sekitar 24 ribu orang yang tertlibat, lebih dari 9 ribu atlet, 10 ribu panitia dan 18 ribu relawan.

“PON menjadi momentum untuk kebangkitan olah raga,” kata nya lagi. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!