Bahas keamanan Papua, Gubernur Lukas bertemu Wiranto

Kanis Dursin

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bahas keamanan Papua, Gubernur Lukas bertemu Wiranto
Gubernur Lukas melakukan koordinasis dengan instansi terkait untuk memastikan tahapan pemilihan umum berjalan seperti biasa

JAKARTA, Indonesia  – Gubernur Papua Lukas Enembe bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Jakarta pada Senin, 19 September, untuk membahas berbagai isu keamanan di provinsi Indonesia paling timur itu.

Menurut Gubernur Lukas, kondisi keamanan di Papua agak rawan menjelang pemilihan kepala daerah pada bulan Februari 2017.

“Saudara-saudara kita yang berseberangan dengan kita masih melakukan tindakan-tindakan kriminal,” kata Gubernur kepada Rappler di Kantor Menko Polhukam di Jakarta.

Sepuluh kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Jayapura, Sarmi, Kepulauan Yapen, Tolikara, Dogiyai, Nduga, Lanny Jaya, Mappi, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Kota Jayapura, akan menyelenggarakan pemilihan bupati dan walikota pada bulan Februari 2017.

 

Seorang guru honorer bernama Yuni Yesra, 27 tahun, meninggal dunia setelah ditembak oleh oknum tak dikenal di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Senin malam, 12 September. 

Pada 27 Agustus lalu, ratusan warga membakar kantor Polsek Sugapa di Kabupaten Intan Jaya setelah anggota Brimob menembak mati seorang remaja yang sedang mabuk karena meminta uang dari para pengguna jalan di dekat rumah mereka.

Menurut Gubernur Lukas, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat terkait untuk memastikan tahapan pemilu di kabupaten/kota itu tidak terganggu. 

“Koordinasi adalah nafas dari pekerjaan kita dan dua minggu lalu kita sudah melakukan pertemuan dengan aparat terkait, termasuk dengan pemerintah kabupaten,” kata Lukas.

Menurut Lukas, dia  juga membahas kondisi keamanan secara umum di Papua, terutama pemeriksaan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terhadap beberapa dugaan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.

“Komnas HAM sedang menyelidiki kasus-kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu,” kata Lukas.

Pada bulan Mei lalu, Menko Polhukam saat itu, Luhut Binsar Panjaitan, membentuk sebuah tim untuk menyelidiki kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM berat di Papua.

Setelah melakukan mapping dan perdebatan panjang, anggota tim sepakat untuk fokus pada peristiwa Wamena pada 2003, Wasior 2001, dan Paniai 2014.

Mandat tim gabungan itu akan berakhir pada bulan Oktober. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!