Ahli forensik: Penyebab kematian Mirna tidak dapat dipastikan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ahli forensik: Penyebab kematian Mirna tidak dapat dipastikan

ANTARA FOTO

Hal ini berkaitan dengan tidak dilakukannya otopsi secara menyeluruh karena keluarga yang bersangkutan tidak memberikan izin

JAKARTA, Indonesia — Ahli patologi forensik dari Australia, Richard Collins, yang didatangkan tim kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso mengatakan bahwa temuan yang didokumentasikan setelah wafatnya Wayan Mirna Salihin bersifat tidak spesifik.

Seperti diketahui, Mirna meninggal dunia pada Januari lalu di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, diduga setelah meminum kopi bersianida.

Collins menyatakan bahwa penyebab kematian Mirna tidak dapat dipastikan. Hal ini berkaitan dengan tidak dilakukannya otopsi secara menyeluruh karena keluarga yang bersangkutan tidak memberikan izin. 

“Pemeriksaan yang tidak lengkap terhadap jasad yang telah gagal untuk meniadakan kemungkinan bahwa kematian Nyonya Salihin diakibatkan oleh proses alami jalannya penyakit,” kata Collins dalam lanjutan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Kamis, 22 September.

Ia mengatakan kalau Mirna meninggal bukan karena sianida, karena tidak ditemukan sianida di dalam organ-organ vital Mirna. Menurutnya, sianida yang berjumlah 0,2 miligram per liter yang diambil dari sampel isi lambung Mirna tiga hari setelah kematian, juga berpotensi muncul akibat proses-proses pascakematian.

“Tidak adanya sianida di dalam sampel isi lambung yang diambil tak lama setelah kematian, dan adanya sianida dalam sampel isi lambung tiga hari sesudahnya, maka dapat diasumsikan bahwa penjelasan paling mungkin terdapatnya sianida 0,2 miligram per liter, adalah karena terjadinya suatu proses setelah kematian yang menyebabkan sianida yang aslinya tidak ada menjadi ada,” katanya.

Kemungkinannya, menurut Collins, antara lain karena sianida berkadar normal di dalam darah telah masuk ke lambung, atau sianida terbentuk akibat proses-proses lainnya setelah kematian.

Collins menyampaikan kalau hasil pemeriksaan patologi Puslabfor Polri terhadap Mirna tidak dilakukan dengan optimal karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa organ-organ penting. 

Rencananya sidang ke-24 ini menjadi kesempatan terakhir bagi pihak Jessica untuk membawa saksi dan ahli yang dapat meringankannya. Namun karena waktu telah larut malam, maka sidang ditunda dan dilanjutkan pada Senin, 26 September. 

Sidang pada Senin juga akan menghadirkan saksi dari pihak jaksa yang sempat ditunda karena belum memenuhi syarat.

Pada minggu depan, dijadwalkan juga akan dilakukan pemeriksaan terdakwa, Jessica. Hingga akhirnya penetapan penjatuhan vonis yang akan dilakukan akhir Oktober, mengingat masa penahanan Jessica akan habis pada 3 November. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!