Mabes Polri: Krishna Murti dimutasi bukan karena dugaan kasus penganiayaan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mabes Polri: Krishna Murti dimutasi bukan karena dugaan kasus penganiayaan
Boy Rafli Amar mengatakan mutasi Krishna untuk membantu tugas sidang umum Interpol di Bali

JAKARTA, Indonesia – Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli menjelaskan Krishna Murti dimutasi bukan karena terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap teman perempuannya. Menurut dia, Krishna dimutasi menjadi Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri karena akan digelar Sidang Umum Interpol di Bali pada tanggal 7 November mendatang.

“Kombes Krishna dimutasi dalam rangka memperkuat hubinter untuk mendukung tugas-tugas Sidang Umum Interpol yang akan dilaksanakan pada bulan November di Bali,” ujar Boy ketika dikonfirmasi pada Jumat malam, 23 September.

Selain tersangkut dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang perempuan, publik juga tengah menyoroti video Krishna bersama seorang balita yang diduga adalah anaknya.

Di video berdurasi 1 menit dan 42 detik itu terdengar suara perempuan yang mengatakan “tarik rambutnya Papa, nak”. Sementara, Krishna di dalam video sempat mengatakan “sekarang gantian bapak yang geliin”.

Krishna telah membantah anak yang terekam di dalam video tersebut adalah anak biologisnya. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan kendati Krishna telah melakukan klarifikasi terhadap video itu, tetapi Polri akan berpijak pada hasil penyelidikan.

“Mengenai di dalam pemeriksaan (video) ada anak kecil yang digendong, itu bukan anaknya (Krishna). Pak Krishna Murti pun sudah menyatakan seperti itu. Tetapi, nanti kami akan terus dalami,” ujar Tito pada Jumat kemarin.

Sementara, dua perempuan yakni NW (Nowena) dan AW (Alice Wara) masih diperiksa Propam Polri.

“Masih kami dalami, kan dua orang yang diperiksa dan sementara hasil pemeriksaan mengatakan yang satu hanya bertemu di pameran, sedangkan satunya lagi mengaku hanya sebagai teman saja,” tutur Tito.

Selain Krishna, personil kepolisian yang dimutasi yakni Frangky F. Prapatan. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Narkoba Polda Bali dan diduga telah melakukan pelanggaran karena memainkan kasus narkotika yang tengah ditangani.

Tetapi, lagi-lagi Mabes Polri membantah Frangky dimutasi karena ada pelanggaran kode etik. Berdasarkan telegram rahasia, Frangky dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Iknas Bareskrim Polri. Menurut Boy, tujuannya untuk memudahkan proses penyelidikan.

“Iya, untuk memperlancar pemeriksaan, jadi (kami) memerlukan dia ada di Jakarta,” kata Boy. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!