Anies Baswedan: Saya sudah move on dari reshuffle

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Anies Baswedan: Saya sudah move on dari reshuffle
Keputusannya untuk terjun ke dunia politik dengan mengikuti Pilkada DKI juga bukan bermaksud untuk berseberangan dengan Presiden Jokowi

JAKARTA, Indonesia – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan keputusannya untuk terjun di dunia politik dan maju dalam Pilkada DKI 2017 bukan untuk berseberangan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Dia mengaku sudah tidak ada dendam akibat menjadi salah satu Menteri yang ikut direshuffle pada akhir Juli lalu.

“Saya sudah move on dari reshuffle,” ujar Anies ketika berbicara di IdeaFest pada Sabtu pagi, 24 September di Jakarta Convention Center (JCC).

Menurut dia, jika ingin membenahi ibukota Jakarta secara langsung harus ditempuh lewat jalur politik. Tidak bisa hanya menjadi pembayar pajak yang baik saja, lalu berharap terjadi suatu perubahan.

Anies pun mengaku tidak tahu alasan Presiden Jokowi mencopot dirinya sebagai Menteri. Seingatnya saat menjadi Mendikbud kinerja Kementeriannya tidak terlalu buruk. Bahkan, tidak pernah ada isu mengenai pendidikan yang masuk ke meja Presiden untuk dibahas melalui rapat terbatas kabinet.

“Jadi, kalau saya ditanya apa alasan saya direshuffle tempo hari, saya juga tidak tahu,” katanya.

Tetapi bagi Anies, keputusannya untuk bersedia dipinang Jokowi menjadi Mendikbud juga adalah langkah politik. Hanya cara keterlibatannya yang berbeda.

“Selama 2 tahun, saya justru berada di wilayah politik untuk mengambil keputusan politik. Bagaimana saya memutuskan untuk memberikan perhatian kepada pendidikan tinggi, it’s also a political decision,” ujar pria yang menjadi cagub dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu.

Anies justru mengaku heran dengan banyaknya anak muda Indonesia yang enggan terlibat di dunia politik. Berdasarkan hasil dialognya dengan beberapa mahasiswa, banyak dari mereka yang mengasosiasikan politik itu selalu negatif.

“Padahal, politik itu tidak selalu kotor. Justru menjadi tanggung jawab kita semua untuk memasok orang-orang bersih ke dunia politik. Jika 1 orang tertangkap, maka kita harus memasok 100 orang waras,” tutur Anies.

Oleh sebab itu, dia mendukung agar orang-orang baik ikut masuk ke dunia politik. Dengan begitu, bisa mengubah kesan bahwa republik ini selalu bermasalah.

“Jadi, jika ada kaum profesional seperti dosen yang ingin berpartisipasi dalam politik, jangan dihukum,” pinta Anies kepada publik.

Anies secara resmi diumumkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto maju sebagai cagub dalam Pilkada DKI 2017. Dia dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

Anies-Sandi menjadi pasangan terakhir yang datang ke kantor KPU DKI pada Jumat malam, 23 September untuk mendaftar. Saat memberikan keterangan pers, Anies mengatakan ingin menjadikan Pilkada DKI tahun depan sebagai proses yang menyenangkan dan bukan ajang berperang secara politik.

“Kami ingin menghadirkan suasana kebahagiaan dan menunjukkan bahwa Pilkada DKI adalah pilkada yang menyenangkan. Bukan saja kami berharap untuk membawa Jakarta yang lebih baik, tetapi juga masyarakat yang lebih bahagia,” kata pria yang sempat menjadi rektor Universitas Paramadina itu. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!