Alasan pemilu Presiden AS penting bagi Indonesia

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Alasan pemilu Presiden AS penting bagi Indonesia

AFP

Hasil pilpres Amerika Serikat akan berpengaruh dalam 3 sektor di Indonesia yakni ekonomi, diplomasi internasional dan isu kemanusiaan

YOGYAKARTA, Indonesia – Dua kandidat Presiden Amerika Serikat baru saja menggelar debat terbuka di Universitas Hofstra, Hempstead, New York pada Senin malam, 26 September (Selasa pagi, 27 September waktu Indonesia). Donald Trump dari Partai Republik beradu argumen dengan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Perdebatan berlangsung seru selama 90 menit dan dimoderatori oleh presenter program berita terkenal dari stasiun televisi NBC, Lester Holt. Kendati secara geografis Negeri Paman Sam jauh dari Indonesia, tetapi pemilu Presiden di sana turut berpengaruh terhadap Tanah Air.

Menurut akademisi asal Universitas Arkansas, Robert B Leflar, ada 3 bidang di Indonesia yang akan terdampak dari hasil pilpres di AS, yakni sektor ekonomi, diplomasi internasional dan isu kemanusiaan.

“Di tiga area itu, Clinton dan Trump memiliki pandangan dan kebijakan yang berbeda,” ujar Leflar yang ditemui usai memberikan materi kuliah tamu di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Selasa, 27 September.

Jika terpilih sebagai Presiden AS, maka kebijakan yang dibuat lebih fokus ke dalam negeri. Dia akan membatasi diri agar AS tidak terlibat dalam isu internasional.

“Trump adalah America first isolationist,” katanya.

Sementara, di sisi lain, dalam kebijakan diplomasi internasional, Clinton akan memfokuskan pada diplomasi yang kuat dan kerjasama. Hal ini tidak lepas dari pengalamannya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama 4 tahun pada periode 2009-2013.

Dalam bidang kemanusiaan, Trump dinilai Leflar tidak memiliki kebijakan sama sekali. Mogul real estate itu justru lebih sering memunculkan komentar tidak populer mengenai imigran dan komunitas Muslim di Amerika Serikat.

Dalam kampanyenya, Trump kerap menyebut akan membangun dinding di wilayah perbatasan antara AS dengan Meksiko. Tujuannya untuk mencegah imigran ilegal dari Meksiko membanjir ke Negeri Paman Sam. Menurut Trump untuk membangun dinding pembatas itu akan menelan dana antara US$ 10 miliar hingga US$12 miliar.

Pada awal September lalu, Trump baru saja berkunjung ke Meksiko dan bertemu dengan Presiden Enrique Pena Nieto. Walau Trump membantah keduanya sempat membahas isu pembangunan dinding itu, namun Nieto justru membenarkan.

“Di awal pembicaraan dengan Donald Trump, saya sudah menyatakan jelas bahwa Meksiko tidak akan bersedia membayar biaya pembangunan dinding,” ujar Nieto melalui akun Twitternya pada 1 September lalu dan dikutip CNN.

Sementara, Clinton di bidang kemanusiaan disebut Leflar sudah memiliki bukti dan kinerja nyata di bawah kepemimpinan Presiden Barrack Obama.

“Clinton mengawal perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dalam kondisi yang cukup sulit. Saat itu perang melawan terorisme tengah gencar. Sedangkan, Trump, saya rasa dia bukanlah orang yang rasis, tetapi kesan yang dimunculkan menjadi seperti itu,” kata dia.

Latar belakang keduanya yang sangat berbeda turut berpengaruh pada kebijakan ekonomi yang diusung kedua kandidat.

“Clinton percaya pada diplomasi sedangkan pengalaman Trump hanya sebatas negosiator bisnis,” kata Leflar yang bermukim di negara bagian yang dikenal sebagai kantong suara bagi Partai Republik.

Nilai C+

Jadi, siapa yang menjadi pemenang dalam debat perdana tadi pagi? Tentu saja, Trump menyatakan dirinya sendiri sebagai pemenang dalam debat hari ini. Hal itu diperkuat dengan polling yang dilakukan situs berita CNBC yang menggunakan sampel 400 ribu pembaca mereka. Sebanyak 61 persen disebut lebih mendukung Trump ketimbang Clinton.

Sementara, berdasarkan polling yang dilakukan CNN, menunjukkan sebaliknya. Sebanyak 62 persen penonton mereka memilih Clinton dibandingkan Trump yang meraih 27 persen suara. Sisanya 11 persen mengaku belum menetapkan pilihan.

Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Trump menyebut Clinton hanya meraih nilai C+ dalam debat tadi pagi. Sementara, Holt sebagai moderator diberi nilai C atau C+.

Lalu, bagaimana dengan dirinya sendiri? Sayangnya, dia tidak memberikan nilai untuk dirinya. Namun, Trump dan koleganya yakin dia tampil lebih bauik dibandingkan Clinton dalam debat pagi tadi. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!