SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Heboh tayangan video porno di sebuah videotron yang berdiri di dekat Kantor Walikota Jakarta Selatan ternyata menarik perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Menurut Rudiantara videotron itu bukan diretas melalui akses internet, melainkan pelaku memasukkannya file video porno tersebut secara manual.”Itu orang masukkan file (data). Jadi bukan lewat internet,” kata Rudiantara, Rabu 5 Oktober 2016.
Kasus videotron ini terjadi pada Jumat siang, 30 September 2016. Saat itu cuplikan video porno mendadak muncul di videotron yang berdiri tak jauh dari Kantor Walikota Jakarta Selatan. Video mesum ini langsung memikat warga karena saat itu kondisi lalu-lintas di lokasi cukup ramai.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mendapatkan laporan mengejutkan ini langsung memutus aliran listrik ke videotron tersebut. Namun kasus ini sudah terlanjur viral di media sosial dan menjadi trending topic di Twitter.
Kepolisian pun turun tangan. Dengan bantuan tim cyber Bareskrim Mabes Polri, pelaku berinial SAR (24 tahun) pun bisa segera diidentifikasi. SAR ditangkap pada Senin, 4 Oktober 2016.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan jejak pelaku berhasil terlacak setelah tim cyber Bareskrim menemukan alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan oleh SAR. Dari alamat IP itulah diketahui lokasi SAR.
SAR ternyata seorang analis data yang berkantor di kawasan Senopati, tak jauh dari lokasi videotron. Akibat ulahnya ini, SAR terancam dijerat Pasal 282 KUHP tentang Tindak Pidana Asusila serta Pasal 27 ayat 1 UU ITE dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara dan denda sebesar Rp 15 miliar. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.