SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Bareskrim tetapkan pemilik padepokan Dimas Kanjeng sebagai tersangka penipuan
Pemilik padepokan Dimas Kanjeng, yakni Dimas Kanjeng Taat Pribadi, ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Bareskrim Polri dalam kasus penipuan senilai Rp25 miliar dengan modus penggandaan uang.
“Sudah [ditetapkan] tersangka,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto, Senin, 10 Oktober.
Selain menjadi tersangka di Bareskrim atas kasus penipuan, Polda Jatim juga telah menetapkan Taat Pribadi sebagai tersangka kasus pembunuhan mendiang Abdul Gani dan tersangka kasus penipuan dengan nilai Rp830 juta.
Di Polda Jatim, Taat juga dilaporkan atas kasus dugaan pidana penipuan senilai Rp1,5 miliar dan Rp200 miliar. Namun dua laporan tersebut masih diselidiki.
Sebelumnya Taat Pribadi ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua pengikutnya, yakni Abdul Gani dan Ismail.
Dalam pembunuhan itu, Taat Pribadi disangka telah memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail, karena kedua pengikutnya itu berencana membongkar mengenai cara penggandaan uang yang dilakukan sang guru. Selengkapnya di Antara.
Cegah banjir lagi, bangunan di sekitar Kali Krukut akan dibongkar bulan ini
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan untuk membongkar bangunan yang berada di bantaran Kali Krukut, Kemang, Jakarta Selatan, bulan ini.
“Targetnya Oktober. Saat ini masih dalam tahap inventarisasi dan pendataan, kemudian kita sosialisasi dahulu,” kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan, pada Senin, 10 Oktober.
Teguh menyampaikan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengatasi banjir yang sempat menggenangi kawasan elit tersebut beberapa waktu lalu.
Sementara itu, penanganan yang sudah dilakukan untuk mengatasi terjadinya banjir di Kemang saat ini antara lain pengerukan saluran penghubung, selokan, pompa dan bronjong di tanggul yang rawan.
“Normalisasi dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Yang paling mendasar di wilayah perkampungan dan wilayah mikro,” ujar Teguh.
Menurutnya, normalisasi yang dilakukan terus menerus telah membuahkan hasil, dengan banjir di sebagian wilayah Jakarta mulai berkurang.
“Lihat saja sekarang kan banyak wilayah yang tidak banjir. Pokoknya, kami lakukan normalisasi terus, mengembalikan fungsi kali dan sungai sebagaimana mestinya,” ujar Teguh. Selengkapnya di Antara. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.