Mengenang Maulwi Saelan dan kisah lucu pasukan Tjakrabirawa

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengenang Maulwi Saelan dan kisah lucu pasukan Tjakrabirawa
Pengawal terakhir Presiden Soekarno, Maulwi Saelan, telah wafat.

JAKARTA, Indonesia – Berbagai upaya pembunuhan terhadap Presiden Soekarno pada 1962 membuat pemerintah akhirnya membentuk pasukan khusus pengawal presiden: Tjakrabirawa.

Ini adalah pasukan yang anggotanya terdiri dari berbagai kesatuan. Tugas utama mereka mengawal Presiden Soekarno. Tugas yang berat. Apalagi kondisi politik saat itu sedang tidak menentu.

Namun hari-hari anggota Tjakrabirawa ternyata tak melulu diliputi ketegangan. Ada juga kisah-kisah lucu yang terjadi di antara mereka dengan Presiden Soekarno. 

Beberapa kisah tersebut dikisahkan oleh Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan. Salah seorang penulis buku “Maulwi Saelan; Pengawal Terakhir Soekarno”, Bonnie Triyana, mencatat beberapa kisah lucu tersebut dalam laman Historia. Berikut di antaranya:

Suatu hari, Bung Karno memanggil Maulwi Saelan ke Istana. Setelah bertemu, keduanya kemudian terliibat dalam perdebatan seru. Maulwi bertahan pada pendapatnya, Bung Karno pun demikian. 

Bung Karno sampai terlihat begitu emosi hingga mukanya merah padam. Mendadak Presiden pertama Indonesia itu masuk ke dalam istana, meninggalkan Maulwi sendiri di beranda belakang.“Waduh mati saya, pasti dipecat ini,” kata Maulwi. 

Tak lama kemudian Bung Karno memanggil Maulwi masuk ke dalam dan tanpa diduga Bung Karno justru meminta maaf atas kekeliruannya. “Maulwi, je heb gelijk,” kata Bung Karno, “Maulwi, kamu benar!”

Pengalaman unik lainnya adalah ketika Maulwi mengawal Bung Karno ke Italia. Ketika iring-iringan mobil presiden memasuki kota Roma, mendadak Bung Karno memerintahkan rombongan berbelok masuk ke sebuah restoran. 

Dengan sigap Maulwi memerintahkan anak buahnya mengikuti perintah presiden. Instruksi dadakan itu membuat anggota Tjakrabirawa lain terkejut. Ketika ditanya kenapa? “Presiden ingin makan es krim dulu,” kata Maulwi terpingkal.

Tak lama setelah Presiden Soekarno lengser, Maulwi dipanggil ke Corps Polisi Militer, kesatuan dari mana dia berasal, kemudian dibebastugaskan dari Tjakrabirawa.  

Senin kemarin, 10 Oktober 2016, Maulwi menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dalam usia 90 tahun. Ia meninggalkan 6 anak, 14 cucu, dan 5 cicit.

Siang ini jenazah Maulwi Saelan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Tak akan ada lagi cerita-cerita lucu tentang Tjakrabirawa darinya. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!