Kronologi meninggalnya penumpang Garuda jurusan Jakarta-Melbourne

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kronologi meninggalnya penumpang Garuda jurusan Jakarta-Melbourne

EPA

Garuda Indonesia bantah abaikan opsi pendaratan darurat

JAKARTA, Indonesia — Maskapai Garuda Indonesia membantah telah mengabaikan opsi pendaratan darurat terkait salah satu penumpangnya yang meninggal dunia dalam penerbangan Jakarta-Melbourne, pada Sabtu, 15 Oktober.

Lewat pernyataan resminya yang dirilis pada Minggu, 16 Oktober, Garuda Indonesia mengaku telah menjalankan seluruh prosedur penanganan penumpang sesuai dengan standar operasional dan ketentuan yang berlaku.

Berikut kronologi kejadian serta penangan yang dilakukan Garuda Indonesia, berdasarkan rilis resminya.

  • Penerbangan GA-716 Jakarta-Melbourne tanggal 15 Oktober 2016 dengan pesawat Airbus A330 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 22:30 WIB.
  • Sekitar satu jam setelah lepas landas, penumpang bernama Lukman Susanto (66 tahun) pergi ke kamar kecil, dan kemudian menyampaikan keluhan berupa sakit di bagian dada dan sesak nafas. 
  • Istri penumpang, Lynna Jusuf, kemudian menyampaikan informasi kepada awak kabin, dan meminta diberikan bantuan oksigen kepada suaminya.
  • Awak kabin segera melaporkan situasi kepada Pilot in Command (PIC) yang segera mengumumkan kepada seluruh penumpang apabila ada dokter atau tenaga medis yang berada pada penerbangan tersebut untuk membantu kondisi penumpang.
  • Saat itu, hanya ada satu penumpang yang berprofesi sebagai perawat dan bersedia membantu
  • Setelah itu memberikan pertolongan berupa oksigen kepada penumpang dan kemudian memindahkannya ke kursi lain agar dapat merebahkan tubuh penumpang tersebut sehingga dapat beristirahat. Penumpang perawat kemudian membantu memeriksa penumpang yang sakit tersebut, dan memberikan obat pribadi yang ternyata juga dibawa penumpang tersebut.
  • Penumpang kemudian menyatakan merasa lebih baik dan mengatakan “feel better” sehingga tidak melanjutkan penggunaan oksigen. 
  • Sekitar satu jam kemudian, awak kabin yang bertugas mendampingi penumpang tersebut menyampaikan bahwa kondisi penumpang memburuk. Melihat situasi tersebut, perawat segera memberikan bantuan pernapasan kepada penumpang.
  • Pilot pesawat sempat menawarkan opsi pendaratan darurat namun karena kondisi penumpang tiba-tiba menjadi sangat kritis.
  • Kemudian datang salah satu penumpang yang mengaku sebagai dokter, dan segera membantu memeriksa kondisi penumpang tersebut. Tidak lama setelah memeriksa penumpang, dokter tersebut menyatakan pasien meninggal dunia.
  • Sesuai dengan prosedur yang ada, pilot segera melaporkan kejadian tersebut ke petugas darat melalui radio, untuk mempersiapkan prosedur penanganan penumpang meninggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Australia. 
  • Begitu pesawat mendarat dan parkir di Melbourne, sejumlah petugas darat Garuda Indonesia beserta dengan pihak kepolisian Australia dan otoritas bandara beserta keluarga penumpang sudah menunggu untuk dilakukan pemeriksaan. Pintu pesawat dibuka, lalu para petugas tersebut masuk ke pesawat, dan pintu pesawat ditutup kembali guna proses pemeriksaan.
  • Setelah proses pemeriksaan selesai, seluruh penumpang dipersilakan turun dari pesawat, baru kemudian penumpang yang meninggal diturunkan dari pesawat oleh petugas, didampingi dengan keluarganya.
  • Proses pemeriksaan dilanjutkan oleh kepolisian Australia dan otoritas yang berwenang.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!