Tottenham Hotspur vs Manchester United: Demi sejarah The Lane

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tottenham Hotspur vs Manchester United: Demi sejarah The Lane
Tanpa ambisi di Liga Primer, Spurs paling tidak bisa mencari pelipur lara musim ini.

JAKARTA, Indonesia — Tak ada lagi yang dikejar Tottenham Hotspur seiring gelar Liga Primer jatuh ke tangan Chelsea. Meski kompetisi masih menyisakan beberapa pertandingan, The Blues mengunci tahta setelah menang tipis 1-0 atas West Bromwich Albion. 

Begitu juga Manchester United. Peluang mereka untuk finis di empat besar sudah hampir tertutup. Satu-satunya jalan untuk kembali ke Liga Champions hanya dengan menjuarai Liga Europa dengan mengalahkan Ajax Amsterdam di final. 

Lantas, apa yang tersisa dari laga melawan Manchester United, Minggu, 14 Mei, pukul 22.30 WIB? 

Bagi Spurs, paling tidak masih ada ambisi tersisa dalam laga big match tersebut: mencatatkan hasil monumental saat pasukan Mauricio Pochettino melakoni laga terakhir di stadion legendaris mereka White Hart Lane. 

Ya, White Hart Lane yang mereka pakai sejak 1898 bakal berganti dengan stadium baru yang lebih besar. Karena itu, laga kandang terakhir melawan United merupakan partai terakhir Spurs yang digelar di The Lane—sebutan untuk White Hart Lane. 

Tentu saja, Spurs tak mungkin mau melewatkan begitu saja. Apalagi laga terakhir bakal melawan tim dengan koleksi gelar Liga Primer terbanyak seperti United. Mereka ingin mencatatkan sesuatu yang monumental. Sesuatu yang bisa dikenang sepanjang masa. 

“Saya berharap pertandingan pada hari Minggu adalah hari yang paling spesial dalam tiga musim saya di sini. Ini akan istimewa bagi fans, staf, para pemain, dan mereka yang mencintai Tottenham,” kata Pochettino seperti dikutip BBC. 

United fokus ke Liga Europa

Situasi penuh ambisi itu jelas berbalik dengan kondisi United. Tim berjuluk Setan Merah itu sedang mengalami badai cedera. Mereka tak hanya harus menjaga para pemain yang tersisa untuk merampungkan kompetisi. Tapi juga menyimpan pasukannya untuk menghadapi final Liga Europa di Stockholm, Swiss, Kamis, 25 Mei mendatang.

Pertandingannya memang masih lama. Tapi, jadwal pertandingan bakal membuat mereka melakoni laga final dengan sangat tidak ideal. United harus melawan Ajax Amsterdam empat hari setelah laga Liga Primer terakhir melawan Crystal Palace. 

Padahal, daftar pemain cedera tak juga berkurang. Tak hanya para pemain utama seperti Lukse Shaw, Marcos Rojo, Ashley Young, dan Zlatan Ibrahimovic yang terpakar cedera. Pemain muda produk akademi yang promosi ke tim utama seperti Timothy Fosu-Mensah juga tak bisa dimainkan. 

Bahkan, dalam laga melawan Spurs malam nanti pun, Paul Pogba masih belum pasti apakah bisa diturunkan atau tidak. 

Situasi United itu jelas jauh berbeda dibanding Ajax. Kompetisi Eredivisie sudah rampung per Minggu, 15 Mei. Raksasa Belanda itu kini punya 10 hari untuk bersiap melawan penghuni Old Trafford tersebut. 

Karena itu, laga melawan Spurs tak bakal menjadi prioritas Mourinho. Memang, masih ada sejumlah pemain utama seperti Wayne Rooney, Marcus Rashford, Juan Mata, dan Michael Carrick. 

Tapi, memaksa mereka untuk ngotot cuma sekadar memperbaiki peringkat jelas sia-sia. Mourinho mau tidak mau akan bermain aman demi menjaga para pemainnya tidak semakin berkurang pada 25 Mei mendatang. 

“Sekarang, tidak ada yang bisa menyalahkan kami (karena hasil buruk di Liga Primer). Sebab, kami punya hal yang lebih penting untuk dipikirkan,” kata Mourinho.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!