Gunung Agung kembali erupsi, bandara di Bali dan Lombok tetap buka

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gunung Agung kembali erupsi, bandara di Bali dan Lombok tetap buka
BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan berwisata ke Bali

JAKARTA, Indonesia – Gunung Agung kembali mengalami erupsi pada Jumat pagi, 8 Desember. Namun, volume abu vulkanik yang keluar dari kawah masih sangat sedikit. Menurut informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan abu tipis terjadi hanya di sekitar di desa di lereng Gunung Agung, seperti Dusun Dukuh Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem.

“Arah angin pun dominan mengarah ke tenggara. Tidak ada dampak terhadap aktivitas penerbangan dari erupsi tersebut. Volcano Observatory Notice to Aviation (VONA) masih berwarna oranye. Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok pun masih tetap beroperasi dengan normal,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis pada hari ini.

Sutopo menjelaskan gunung dengan tinggi sekitar 3.000 meter itu memang dalam fase erupsi, sehingga adanya erupsi adalah fluktuasi yang biasa terjadi di dalam pergerakan magma di dalam tubuh Gunung Agung.

Berdasarkan data dari pos pengamatan PVBMG pada hari ini, pukul 06:00 – 12:00 WITA, tercatat ada 7 kali gempa berkekuatan rendah dan 10 kali hembusan. Kemudian ada pula gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali.

“Tremor pun terus terjadi dengan amplitudo 1-2 m dan dominan 1 mm. Namun, tidak ada lonjakan kegempaan yang tinggi dan menerus,” kata dia.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Secara keseluruhan kondisi Bali tetap aman.

“Bagi masyarakat yang ingin berkunjung atau berwisata ke Bali, silakan. Tidak perlu khawatir dan takut. Ada begitu banyak obyek wisata di Bali yang masih aman dikunjungi seperti Tanah Lot, Sanur, Pantai Pandawa, Gunung Batur, Ubud, Pantai Kuta, Lovina, Dream Land, dan Nusa Dua,” tutur Sutopo.

Daerah yang berbahaya, ia melanjutkan, hanya ada di dalam radius 8 kilometer dan perluasan hingga ke radius 10 kilometer. Itu berada di sektor utara hingga timur laut serta sektoral tenggara-selatan-barat daya.

Sutopo juga mengimbau agar publik tidak mudah terpancing isu dan pemberitaan yang kebenarannya belum terbukti, salah satunya Gunung Agung akan meletus besar dalam waktu dekat.

“Itu adalah hoax,” kata Sutopo menegaskan.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu memprediksi letusan gunung api secara pasti. Kompleksitas yang dimiliki gunung api menyebabkan sains vulkanologi hingga saat ini belum bisa didekati dengan metode deterministik (yang pasti-pasti).

PVBMG akan terus melakukan pengamatan secara intensif, baik secara visual, kegempaan, deformasi, geokimia maupun dari satelit. Pemerintah akan memberikan peringatan dini dan mengambil langkah pencegahan kalau ada peningkatan aktivitas.

Sementara, jumlah pengungsi Gunung Agung saa ini telah mencapai 66.716 jiwa yang tersebar di 225 titik pengungsian. Secara umum, penanganan pengungsi berlangsung dengan baik.

“BNPB mengkoordinir potensi nasional untuk mendampingi pemda dalam penanganan erupsi Gunung Agung. Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dan pengaduan terkait erupsi, maka dapat menghubungi call center posko Gunung Agung di nomor 0361-234 099,” kata dia. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!