John Colombo, bos Uber yang ingin Indonesia dikenal karena buku

Rika Kurniawati

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

John Colombo, bos Uber yang ingin Indonesia dikenal karena buku
Pimpinan Uber Indonesia ini menjadi penerjemah dan penyunting terjemahan buku-buku karangan Andrea Hirata

JAKARTA, Indonesia — Laskar Pelangi merupakan salah satu buku Indonesia yang terbilang sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. John Colombo, salah seorang petinggi Uber Indonesia, adalah penyunting terjemahan buku karya Andrea Hirata tersebut.

Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional setiap 17 Mei, Colombo berbagi ceritanya mengenai kegemarannya membaca buku, sekaligus mendorong minat baca masyarakat Indonesia.  

Ia mengatakan, buku telah menjadi bagian hidupnya. 

“Buku atau bahan bacaan merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi saya terlebih pada masa kecil dan dewasa,” kata Head of Public Policy and Government Affairs Uber Indonesia itu.

Bahkan Colombo tak segan mendorong rekan-rekan kerjanya di Uber Indonesia untuk membaca. 

“Bacalah segala hal. Anda bahkan perlu membaca tentang topik-topik yang tidak berkaitan dengan pekerjaan Anda, karena topik semacam ini akan memicu ide-ide baru,” kata pria berkebangsaan Amerika Serikat ini.

Meski berasal dari Negeri Paman Sam, Colombo ternyata mempunyai kedekatan emosional dengan Indonesia. Ia pernah mengajar bahasa Inggris dan bahasa Mandarin di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Selain lancar berbahasa Indonesia, ia juga mahir berbahasa Jawa. Ia pun didapuk menjadi penerjemah novel Edensor, sekuel dari Laskar Pelang, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

“Indonesia kaya akan penulis-penulis, dan saya berharap buku-buku mereka dapat sampai pada pembaca di luar Indonesia,” ujarnya. 

Selain membaca karya-karya penulis Indonesia, ia juga merekomendasikan siapa pun—termasuk rekan-rekan kerjanya di Uber—untuk membaca segala hal, baik buku fiksi maupun non-fiksi.

Bahkan saat ini, ia sedang menggandrungi buku-buku anak-anak.

“Anak saya baru saja menginjak usia empat tahun, jadi sekarang ini saya sedang sangat suka buku anak-anak,” akunya. 

Menurutnya, buku Animalia karangan Graeme Base adalah buku yang luar biasa.

“Buku ini merangsang visual anak dan caranya memadukan hewan dan objek-objek berbeda, sangat unik dan konyol. Buku ini menggunakan purwakanti [ulangan bunyi awal pada kata yang berurutan] dan berima, sehingga direspon dengan baik oleh anak-anak,” ucapnya.

Berikut adalah 5 buku favoritnya:

  1. Postwar oleh Tony Judt
  2. Indonesian Banda oleh Willard A. Hanna.
  3. Don Quixote oleh Miguel de Cervantes (terjemahan Edith Grossman)
  4. Wolf Hall oleh Hilary Mantel
  5. The Earthsea Series oleh Ursula K. Le Guin (cocok untuk semua umur)

Bagaimana dengan kamu? Apa saja 5 buku favoritmu? —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!