Sketsatorial: Tipe-tipe pengguna media sosial di Indonesia

JAKARTA, Indonesia — Pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 telah mencapai angka 132 juta. Tapi tahukah kamu, bahwa ada Hari Media Sosial yang hanya diperingati di Indonesia?

Sejak 2015, Hari Media Sosial diperingati setiap 10 Juni. Hari Media Sosial dicetuskan dengan tujuan penggunaan media sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.

Namun, ada juga dampak negatif dari media sosial yang sering dilakukan oleh netizen Tanah Air.

Berikut 5 tipe pengguna media sosial di Indonesia. Simak uraiannya di Sketsatorial Indonesia.

1. Over-sharing

Bangun tidur, update. Lapar? Update. Kebelet pipis, update. Semua informasi yang enggak terlalu penting langsung di-update. Bisa lewat sebuah tweet, atau kultwit, atau bahkan live Facebook atau Instagram.

2. Sharing cuma baca judul

Ini merupakan salah satu kebiasaan yang berbahaya, karena hanya dengan membaca judul, bisa-bisa membuat situasi yang sudah tidak enak menjadi tambah runyam. Apalagi di Indonesia sekarang ini sedang terjangkit wabah hoax yang menyulut api amarah para pengguna media sosial yang bersumbu pendek.

3. Lelucon jomblo berseliweran

Apa kabar, ‘Mblo? Banyaknya kaum jomblo di Indonesia membuat segala lelucon tentang suka duka hidup sendiri marak berseliweran di media sosial. 

4. Gemar selfie

Selfie bagus, sih, kadang-kadang untuk meningkatkan self-esteem kalau kamu lagi down. Tapi mungkin sebaiknya diselingi dengan membagi informasi atau hal-hal yang penting dan menarik. Kasihan teman kamu, nanti bosan melihat wajahmu setiap hari.

5. Twitwar

Nah, ini yang klasik sejak awal Twitter muncul. Dua pihak yang memiliki pandangan berbeda tentang sebuah isu, apapun itu baik dari yang remeh temeh sampai urusan negara, bakal saling menghujat dan menjadi tontonan para followers. Siapkan popcorn dan nikmati tontonan ini. —Rappler.com