Hadiah Ramadan: Berjumpa dengan Allah dalam salat

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Hadiah Ramadan: Berjumpa dengan Allah dalam salat
Siapa yang menginginkan perjumpaan dengan Allah, maka Allah menginginkan perjumpaan dengannya

 

JAKARTA, Indonesia — Bulan Ramadan bukan hanya bulan di mana Allah SWT menganugerahkan lailatul qadr, malam yang keutamaannya melampaui seribu bulan.

Sufi dan budayawan Candra Malik mengajak umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, terutama salat. Perintah mendirikan salat sepanjang malam—salat tarawih—hanya ada di bulan Ramadan. Bahkan masih boleh dilanjutkan dengan tahajud.

“Berbicara tentang salat, tentu kita tidak bisa melupakan peristiwa Isra Mi’raj ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk mendirikan salat,” kata Gus Can, sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, Nabi Muhammad SAW dipertemukan oleh Allah SWT bukan dalam kedudukannya sebagai Nabi atau sebagai rasul, melainkan sebagai hamba Allah.

“Dari pelajaran ini, kita bisa mengerti bahwa ketika kita berangkat salat, maka kita sedang berangkat dalam kedudukan kita sebagai hamba Allah,” katanya.

Karena kedudukan kita sebagai hamba Allah itulah kita memiliki peluang yang sama dengan Nabi Muhammad SAW untuk “berjumpa” dengan Allah. 

Siapa yang menginginkan perjumpaan dengan Allah, maka Allah menginginkan perjumpaan dengannya.

Persoalannya, kata Gus Can, belum tentu kita mau menjadi hamba Allah. Kita lebih suka menjadi Tuhan atau dituhankan. Kita lebih suka menyalahkan dan menghukum seolah-olah kita lebih dari Tuhan itu sendiri. 

Selama perasaan itu masih ada, kita adalah orang-orang yang lalai dalam salatnya. 

Saksikan selengkapnya video Hadiah Ramadan di atas. Dalam Hadiah Ramadan, Gus Can mengajak kita untuk mensyukuri Ramadan sebagai hadiah dari Allah. Oleh karena itu pula, selayaknya puasa kita dipersembahkan kepadaNya.

Kunjungi laman YouTube ini untuk menyaksikan rangkaian video Hadiah Ramadan. —Rappler.com

Hadiah Ramadan adalah tayangan yang diampu oleh Candra Malik, seorang sufi yang bergiat di bidang kesusastraan, kesenian, kebudayaan, dan kespiritualan. Gus Can dapat disapa di Twitter @CandraMalik

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!