5 hal tentang Lindswell Kwok, ratu wushu Asia Tenggara

Dzikra Fanada

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang Lindswell Kwok, ratu wushu Asia Tenggara

ANTARA FOTO

Lindswell Kwok meraih medali emas cabang olahraga wushu nomor Taijijian (jurus pedang) di SEA Games 2017

JAKARTA, Indonesia — Salah satu atlet wushu asal Indonesia, Lindswell Kwok, berhasil mengantongi emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2017. Ia mendapatkan 9,68 poin, atau unggul 0,03 poin dari peraih medali perak asal Filipina, Agatha Chrystenzen.

Lindswell bersaing dengan 10 atlet lainnya di nomor Taijijian (jurus pedang) putri. Nomor Taijijian sendiri merupakan satu-satunya nomor yang wanita berusia 26 tahun itu ikuti dalam kejuaraan SEA Games tahun ini.

Sebutan Ratu Wushu Asia Tenggara juga menempel pada dirinya setelah mendapatkan emas pada empat SEA Games berturut-turut. Mendali emas pertamanya didapatkan pada SEA Games 2011 yang berlangsung di Jakarta-Palembang, lalu berlanjut pada SEA Games 2013 di Myanmar, SEA Games 2015 di Singapura, dan yang terbaru dari SEA Games 2017 di Malaysia. 

Keberhasilan Lindswell dalam meraih emas tentu dilakukan dengan banyak berusaha. Lalu, seperti apa kehidupannya sebagai atlet wushu? Berikut rangkumannya.

Paling suka dengan jurus Tai Chi

Ada banyak jurus dalam seni bela diri wushu seperti Huang Quan dan Sau Lim. Tetapi Lindswell mengaku bahwa Tai Chi lah yang memiliki arti penting baginya. 

Tai Chi sendiri merupakan gerakan yang lebih membela diri tanpa mencederai lawan dengan parah—lebih kepada pertahanan dibandingkan melawan. Lindswell mengatakan bahwa filosofi dari Tai Chi tersebut sangat cocok dengan kehidupan, mencoba untuk selalu membela diri tanpa melukai lawan.

Berlatih Tai Chi juga berlatih kesabaran. Gerakan yang lambat dan lembut seperti mengajak penggunanya untuk menenangkan hati. Selain itu, gerakan ini juga mengandalkan kelenturan dan keseimbangan.

Arti-arti dari berbagai jurus yang ia prakterkan selama ini diajarkan oleh gurunya. Sehingga Lindswell makin banyak tahu mengenai filosofi dari gerakan wushu yang ada. 

Selalu didukung oleh sang kakak

Menko PMK Puan Maharani (kedua kanan) disaksikan Menpora Imam Nahrawi (kanan) menyerahkan medali kepada atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok, ketika upacara penyerahan medali wushu nomor Taijijian putri di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 Agustus 2017. Foto oleh Wahyu Putro A/Antara

Kesuksesan Lindswell saat ini tidak jauh dari peran sang kaka, Iwan Kwok, yang selalu mendukungnya dari belakang. Ketika mulai jenuh dan lelah, Iwan selalu mendatangi Lindswell untuk berbincang dan juga memberikan nasihat.

Iwan juga yang mengenalkan wushu kepada Lindswell. Meskipun awalnya tidak suka, akhirnya Iwan bisa membujuk Lindswell untuk latihan wushu hingga akhirnya adiknya itu mencintai seni bela diri tersebut. 

Namun, profesi sang kakak yang merupakan salah satu pengurus Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) juga membuat Lindswell harus banyak menerima bisikan yang tidak mengenakkan di telinga. Sering orang-orang di lingkungan bela diri wushu berbicara bahwa kemenangan Lindswell karena kakanya juga yang sering menjadi wasit di berbagai kejuaraan.

Namun, hal-hal seperti itu merupkan salah satu kesulitan yang bisa mengangkat semangat Lindswell. Hingga pada akhirnya ucapan negatif seperti itu hilang dengan bakat dari Lindswell.

Suka memotret

Jika menengok sebentar ke akun Instagram pribadi dari Lindswell di @linswell_k, ada banyak foto-foto pemandangan yang ia ambil sendiri. Pewushu yang satu ini memang suka memotret jika ada waktu luang.

Foto yang ia ambil tidak hanya asal-asal jepret. Tapi ada nilai estetika dan enak dilihat pula. Seperti foto gedung besar di antara bangunan lainnya yang kecil. Dalam teknik fotografi, ini merupakan masalah komposisi.

Ia juga banyak memotret makanan dengan apik, bak seorang food blogger yang sering mencicipi banyak makanan.

Mengamati Jackie Chan dan Jet Li

Atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok menggigit medali ketika upacara penyerahan medali wushu nomor Taijijian putri di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 Agustus 2017. Foto oleh Wahyu Putro A/Antara

Sebagai atlet wushu, Lindswell juga tak jarang menengok orang-orang yang terkenal dengan seni bela dirinya seperti aktor laga Jackie Chan dan Jet Li. Mereka berdua merupakan legenda dunia dalam seni bela diri kung fu. 

Namun, ada pula unsur performance dalam dunia wushu. Untuk itu, Lindwell sering mengamati ekspresi dan juga gerakan Jackie Chan dan Jet Li ketika sedang bertarung dengan lawannya di film. 

Lindswell sendiri mengaku bahwa ia senang menonton film silat. Selain Jackie Chan dan Jet Li, Lindswell juga suka dengan legenda kung fu lainnya, Wong Fei Hung. 

Belum pulih dari cedera

Sejak 2011, Lindswell mengalami cedera di bagian lutut. Cedera yang dialaminya juga sempat membuat Lindswell merasa harus mengakhiri karir wushunya. Namun, karena berbagai motivasi yang ia terima, akhirnya ia mengurungkan niat tersebut.

Hebatnya, Lindswell bisa memberikan performa terbaiknya untuk SEA Games tahun ini hingga mendapatkan emas meskipun cederanya belum sembuh benar. Namun, karena cederanya, Taijijian menjadi satu-satunya nomor yang ia ikuti. Jurus pedang dirasa cocok untuk kakinya yang saat ini masih dalam masa penyembuhan.

Selama latihan untuk kejuaraan SEA Games, Lindswell sering mengompres lututnya agar terasa baikan. Selain itu, intensitas latihannya juga dikurangi agar cedera lututnya tidak semakin parah. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!