Indonesia

5 hal tentang sindikat yang diduga pengirim SMS “mama minta pulsa”

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang sindikat yang diduga pengirim SMS “mama minta pulsa”
Omset tahunannya diprediksi mencapai Rp 5 miliar

JAKARTA, Indonesia — Sindikat yang diduga merupakan pelaku penipuan melalui pesan singkat atau SMS berisi permintaan pulsa ponsel dengan kalimat “mama minta pulsa”, ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada awal pekan ini.

Polda Metro Jaya Tangkap Bos Tipu-tipu SMS Modus ‘Mama Minta Pulsa’ Kamis 05 Nov 2015, 14:10 WIBJakarta – Penipuan…

Posted by Humas Polda Metro Jaya on Thursday, November 5, 2015

Ini lima hal yang perlu kamu ketahui tentangnya: 

1. Didalangi Effendi

Pihak kepolisian sejauh ini telah membekuk 14 orang tersangka dalam kasus penipuan melalui SMS “mama minta pulsa”. Salah satunya adalah Effendi yang diduga merupakan “otak” dari sindikat pengirimnya.

Effendi yang juga dikenal dengan nama Lekeng ini ditangkap di Malili, Sulawesi Selatan.

“Tersangka Effendi merupakan bosnya. Dia yang menyediakan segala perlengkapan untuk kejahatan hingga menyewakan tempat sebagai base camp,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

2. Modus penipuan: Buat korban panik lalu minta ditransfer 

Herry menjelaskan bahwa upaya penipuan yang diduga dilakukan sindikat ini diawali dengan pengiriman SMS yang memberitakan bahwa seolah-olah, ibu—atau dalam beberapa kasus bisa pula anggota keluarga lain—calon korban sedang berada di kantor polisi.

Calon korban yang panik kemudian akan dihubungi dan diyakinkan untuk mentransfer sejumlah uang guna menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi sang “mama” di kantor polisi.

3. Setahun, raup Rp 5 miliar

Pihak kepolisian menduga bahwa omset tahunan penipuan melalui SMS “mama minta pulsa” bisa mencapai Rp 5 miliar.

“Omsetnya sehari bisa mencapai Rp 7 juta. Kalau sehari saja Rp 7 juta berarti setahun dia dapat Rp 5 miliar lebih,” kata Herry.

4. Sudah beroperasi lima tahun, sehari kirim 6.000 SMS

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, usia dari sindikat ini telah mencapai lima tahun.

Selama jangka waktu tersebut, polisi menduga bahwa setiap harinya mereka mengirim hingga sekitar 6.000 SMS secara acak ke berbagai nomer ponsel. Proses pengiriman dilakukan dengan bantuan laptop sehingga dalam sekali proses, ribuan SMS bisa dikirimkan sekaligus.

5. Effendi hidup dalam kemewahan

Herry mengatakan, tersangka Effendi yang diduga merupakan bos para pelaku, hidup dalam kemewahan. Tersangka diketahui baru membangun sebuah rumah panggung dengan dinding berlapis kayu jati.

Tersangka Effendi juga diketahui memiliki mobil dan sepeda motor dari berbagai merk. Semuanya kini telah disita oleh pihak kepolisian.

“Semua harta benda milik tersangka kami sita karena diduga hasil kejahatan. Tersangka sendiri tidak memiliki pekerjaan. Pekerjaan sehari-harinya ya menipu,” ujar Herry. 

Rappler.com

BACA JUGA: 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!