Jokowi ucapkan terima kasih pada PBNU sebagai penyangga utama NKRI

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi ucapkan terima kasih pada PBNU sebagai penyangga utama NKRI
PBNU mengatakan tidak tepat jika menyebut Aksi Bela Islam pada 4 November lalu ditunggangi kelompok tertentu

 

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas peranan besarnya sehingga demonstrasi yang dilaksanakan oleh sejumlah elemen masyarakat di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 4 November lalu, berjalan tertib dan damai.

“Saya mengucap terima kasih kepada jajaran pengurus NU dari pusat sampai daerah yang telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana, pernyataan-pernyataan yang menyejukkan suasana, sehingga pada saat demo tanggal 4 yang lalu sampai sore Maghrib berjalan dengan damai,” kata Jokowi usai berkunjung ke kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 November.

Jokowi menilai, NU telah menjadi penyangga utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai penyangga utama Pancasila, keberagaman, dan kerukunan antar umat beragama.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam tersebut diakui oleh Presiden membahas banyak hal, utamanya ialah hal-hal konkret dan kerja sama antara pemerintah dengan NU guna membangun bangsa Indonesia.

“Saya kira banyak hal yang perlu kita selesaikan bersama-sama antara pemerintah dengan NU di lapangan. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi keumatan, hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme. Saya kira banyak hal yang nanti bisa kita lakukan bersama NU dan pemerintah,” ungkap Presiden.

PBNU: Pemimpin tak boleh ucapkan kalimat kotor

Dalam pertemuan tersebut, pihak PBNU diwakili oleh KH Ma’ruf Amin (Rais Am PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi (Rais Syuriyah PBNU), KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), dan Helmy Faishal Zaini (Sekretaris Jenderal PBNU).

PBNU sendiri mengatakan bahwa aksi demo 4 November lalu merupakan bagian dari demokrasi yang beradab dan niat yang tulus untuk meluruskan etika kepemimpinan.

Karena menurut Said Aqil, hakikat kepemimpinan adalah teladan yang baik.

“Pemimpin tidak boleh berujar kalimat-kalimat kotor yang menimbulkan kontroversi bahkan melahirkan perpecahan. Seperti pepatah ‘keselamatan seseorang adalah dengan menjaga lisannya’,” kata Said Aqil seperti dikutip dari SeputarNU.com.

Seperti diketahui, Aksi Bela Islam pada 4 November lalu adalah untuk meminta Jokowi mencopot Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang diduga telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Dalam pidatonya kepada warga Kepulauan Seribu pada September lalu, Ahok mengutip surah Al-Maidah ayat 51. Ia meminta agar warga tidak mudah ditipu oleh pihak-pihak yang membodohi pemilih dengan menggunakan ayat Al-Qur’an.

Kini pihaknya mengajak warga Indonesia untuk memperkokoh tali keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Sementara itu, Said juga mengatakan bahwa tidak tepat untuk mengatakan bahwa aksi demo tersebut ditunggangi oleh “aktor-aktor politik”.

“Tugas aparat keamanan adalah menindak pihak-pihak yang ingin menodai niat luhur dari aksi damai 4 November. Adapun mengenai kericuhan yang ditimbulkan, kami tidak yakin bahwa itu dilakukan para pengunjuk rasa. Kami justru menengarai hal itu dilakukan oleh kelompok yang ingin merusak kemurnian dan niat suci dari tujuan gerakan aksi damai 4 November,” kata Said.

Sebelumnya, usai aksi demo yang berjalan damai berujung kericuhan itu, Presiden Jokowi mengadakan konferensi pers pada tengah malam. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyayangkan aksi rusuh yang menurutnya ditunggangi oleh “aktor-aktor politik”.

Said juga mengatakan pihaknya menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyatnya. “Agar pemerintah Pak Joko Widodo segera melakukan dialog yang lebih intensif dengan seluruh lintas tokoh pemuka agama sehingga terbangun suasana yang kondusif,” katanya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!