GNPF MUI akan salat Jumat di jalan, Gus MUS: Dunia Islam pasti heran

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

GNPF MUI akan salat Jumat di jalan, Gus MUS: Dunia Islam pasti heran
"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada bid'ah sedemikian besar."

 

JAKARTA, Indonesia – Rencana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) menggelar solat Jumat di sepanjang jalan Sudirman dan MH Thamrin pada Jumat 2 Desember mendatang mendapat sorotan berbagai pihak.

Solat Jumat di jalan protokol tersebut dilakukan GNPF MUI sebagai bentuk unjuk rasa untuk menuntut agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama segera ditahan.

“Kita akan melaksanakan solat Jumat di sepanjang Sudirman-Thamrin,” kata Pembina GNPF MUI Rizieq Shihab pada 18 November lalu. Menurut Rizieq, Ahok harus ditahan karena telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penodaan agama.

Rencana GNPF MUI menggelar aksi demo pada 2 Desember ini mendapat penentangan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito meminta tak ada aksi unjuk rasa di ruas jalan protokol.

Sebab bisa mengganggu aktivitas warga Jakarta lainnya yang tidak berunjuk rasa. Jika mereka nekat, kata Tito, pihaknya siap melakukan pembubaran. “Kalau dilaksanakan akan kita bubarkan,” kata Tito di Mabes Polri, Senin 21 Desember 2016.

Larangan Kapolri ini rupanya tak digubris oleh GNPF MUI. Mereka tetap nekat akan menggelar aksi pada 2 Desember nanti. “Alhamdulillah persiapan sedang ditingkatkan,” kata GNPF MUI Novel Bamukmin

Lalu bagaimana dengan sikap para tokoh agama dan masyarakat atas aksi demo 2 Desember ini?

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan meminta massa tidak solat Jumat di jalan. Sebab, tak jauh dari sana ada masjid Istiqlal. 

“Saya himbau untuk 2 Desember itu solat Jumat di masjid. Bayangkan kalau ada masjid masa kita salat Jumat di jalan,” ujar Zulkifli, Rabu 23 November.

Ia juga berharap masyarakat menyerahkan kasus penodaan agama ini sepenuhnya kepada penegak hukum dan tidak lagi turun ke jalan. “Kita berikan kesempatan pada penegak hukum,” katanya.

Pendapat serupa disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin. “Salat Jumat di masjid-masjid. Kalau penuh kan ada halamannya, tidak perlu di Jalan Sudirman dan Thamrin, itu mengganggu ketertiban umum,” kata Din.

Din mengingatkan jika mengganggu ketertiban umum bukanlah karakter muslim dan bukan ajaran Islam. “Kalau mau demo 2 Desember lakukanlah seperti 4 November kemarin, salat jumat dulu,” katanya.

Sementara KH KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus berpendapat lebih keras. Menurutnya solat Jumat di jalanan adalah bidah alias tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

“Aku dengar kabar di Ibu Kota akan ada Jumat-an di jalan raya. Mudah-mudahan tidak benar,” tulis Gus Mus dalam akun Twitter-nya, Rabu 23 November. “Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada bid’ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran,” lanjut Gus Mus.

 

Gus Mus juga meminta agar warga yang ingin mengikuti solat jumat di jalanan berpikir ulang dengan hati yang jernih. “Kuhimbau untuk memikirkan hal ini dengan pikiran jernih,” tulisnya.

Ketua MUI Maruf Amin sendiri sudah menegaskan jika organisasinya tidak memiliki keterkaitan dengan gerakan yang akan berunjuk rasa pada 2 Desember nanti meskipun gerakan itu memakai nama MUI.

Ia meminta kasus ini diserahkan ke penegak hukum karena Ahok saat ini sudah menjadi tersangka. Kalaupun harus berdemo, kata Maruf Amin, “Harus dilakukan dengan cara yang santun.” —Rappler.com

 

 

 

 

  

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!