5 hal tentang mantan Presiden Kuba Fidel Castro

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang mantan Presiden Kuba Fidel Castro
Fidel Castro meninggal dunia pada Jumat, 25 November di usia 90 tahun

JAKARTA, Indonesia — Salah satu legenda politik dunia, mantan Presiden Kuba Fidel Castro, meninggal dunia pada Jumat malam, 25 November (Sabtu, 26 November WIB). Castro meninggal dunia pada usia 90 tahun.

Fidel Castro merupakan salah satu tokoh terpenting bagi politik dunia, khususnya pada abad 20. Apa saja yang membuat Castro patut dikenang sebagai legenda?

Tokoh revolusi

Sebelum menjadi Presiden Kuba ke-17, Castro merupakan tokoh penting dalam Revolusi Kuba yang menggulingkan pemerintahan Batista pada tahun 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba.

Namun, Amerika Serikat merasa terancam dengan kabar kedekatan Castro dengan Uni Soviet dan mulai menyerang Castro dengan berbagai cara, termasuk blokade ekonomi atas Kuba. Akhirnya Castro memutuskan untuk membentuk aliansi bersama Uni Soviet dan mengizinkan mereka meletakkan senjata nuklir di Kuba, kebijakan yang menyebabkan adanya krisis misil Kuba di masa Perang Dingin tahun 1962.

Merubah Kuba menjadi negara sosialis

Fidel Castro mempelajari paham Marxisme, Leninisme, dan anti-imperialis semasa kuliah di Fakultas Hukum, University of Havana, Kuba.

Paham tersebut yang menjadi landasan baginya saat merubah Kuba menjadi negara sosialis di bawah kepemimpinan Partai Komunis.

Reformasi yang dilakukannya memperkenalkan adanya sistem ekonomi terpusat, layanan kesehatan dan pendidikan dari pemerintah, serta pers yang dikontrol pemerintah.

Presiden selama 32 tahun

Dengan sistem pemerintahan sosialis, Fidel Castro memimpin Kuba selama 32 tahun, sejak 2 Desember 1976 hingga 24 Februari 2008.

Namun sebenarnya secara de jure, ia telah menyerahkan kepemimpinannya sejak 2006 karena alasan kesehatan.

Digantikan oleh sang adik

Pada tahun 2006, Fidel Castro menyerahkan tanggung jawabnya sebagai kepala negara Kuba kepada wakil presiden sekaligus adiknya, Raul Castro.

Hal tersebut dilakukan karena Fidel Castro harus melalui operasi karena pendarahan yang terjadi di ususnya.

Meskipun pada tahun 2007 kesehatannya mulai membaik, namun akhirnya Raul Castro secara resmi dilantik sebagai Presiden Kuba pada 2008.

Dekat dengan Soekarno

Hubungan Indonesia dengan Kuba cukup dekat, khususnya saat masih dipimpin oleh Presiden Soekarno. Presiden Soekarno pernah menyambangi Kuba pada tahun 1960 untuk berbincang tentang konsep revolusi.

Kedekatan antara dua pemimpin negara tersebut bahkan diabadikan lewat perangko bergambar Bung Karno dan Fidel Castro yang terbit di Kuba. Perangko tersebut diterbitkan pada 19 Juni 2008, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-80 Fidel Castro. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!