SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Sejumlah pengungsi korban gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, mengeluhkan suplai obat-obatan yang sangat minim. Padahal banyak dari mereka mengalami cedera akibat runtuhan bangunan.
“Sudah hari kedua belum ada bantuan obat-obatan yang kita sangat membutuhkan, terutama untuk anak-anak dan ibu-ibu,” kata Keuchik Gampong (desa) Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Junaidi, di lokasi pengungsian Dayah (pasantren) Al-Muhajirin, Kamis, 8 Desember 2016.
Di posko pengungsian tersebut menampung tak kurang dari 560 Kepala Keluarga. Mereka berasal dari tiga desa, yaitu Desa Gampong Mesjid Tuha, Menasah Balek, dan Kuta Meuredum. Ketiga desa tersebut berlokasi di Kecamatan Meureudu.
Menurut Junaidi, bantuan makanan saat ini melimpah. Sehingga mereka tidak lagi membutuhkannya. “Yang kami butuhkan sekarang obat-obatan, tim medis dan popok sekali pakai untuk bayi serta pembalut untuk ibu-ibu,” kata Junaidi.
Seorang relawan yang pada Kamis petang ini berada di Pidie Jaya, Bayu Gawtama, mengatakan saat ini tim medis sudah mulai berdatangan. Namun kondisi Pidie Jaya belum sepenuhnya pulih.
“Pasar masih tutup, perekonomian bisa dibilang lumpuh,” kata Bayu kepada Rappler, Kamis 8 Desember 2016. “Pengungsi juga tersebar di beberapa titik dan belum bisa didata seluruhnya.” —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
BACA JUGA:
- LIVE BLOG: Perkembangan terkini gempaAceh
- Jumlah korban tewas akibat gempa diAceh
- FOTO: Gempa 6,5 SR goyang Kabupaten Pidie Jaya
- Gempa Pidie: Nomor darurat yang bisa anda hubungi
- VIDEO: Gempa Pidie Jaya sebabkan bangunan ambruk
- Kisah mengharukan pemakaman 15 korban gempaAceh
- Gempa Pidie: Nomor darurat yang bisa anda hubungi
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.