Kapolri: Teroris Bekasi dapat dana dari Bahrun Naim

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kapolri: Teroris Bekasi dapat dana dari Bahrun Naim
Mereka belajar merakit bom secara online

BANDUNG, Indonesia — Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan kelompok teroris yang ditangkap di Bekasi pada Sabtu, 10 Desember kemarin, mendapat suplai dana dari Bahrun Naim, tokoh ISIS asal Indonesia yang kini berada di Suriah.

“Sudah disiapkan bom yang belajarnya melalui online.  Biayanya juga berasal dari Bahrun Naim dikirim melalui bank,” kata Tito kepada wartawan usai menghadiri Doa Bersama di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Senin 12 Desember 2016.

Bahrun Naim, Tito melanjutkan, membuat sel-sel kecil, seperti kelompok teroris Bekasi. Isi sel-sel teroris tersebut hanya sekitar 6 orang. Untuk sel Bekasi, Tito melanjutkan, dipimpin oleh Solikhin. 

Sementara DNY, salah satu tersangka teroris yang ditangkap pada Sabtu pekan lalu, adalah istri kedua Solikhin. DNY akan diplot sebagai “pengantin” alias pelaku bom bunuh diri. “Yang mereka rencanakan adalah pos penjagaan Istana pada saat pergantian jaga,” ungkap Tito.

Tito bersyukur rencana teroris ini bisa digagalkan. Sebab, jika benar-benar terjadi, hasilnya bisa sangat mengerikan. Sebab daya ledak bom yang ditemukan di Bekasi bisa mencapai radius 300 meter itu.   

Di negara lain, Tito melanjutkan, para teroris berhasil melaksanakan aksi brutal mereka, seperti di Istambul, Truki dan Kairo, Mesir. “Ada 3 atau 4 negara yang terjadi ledakan,” kata Tito.

Sampai saat ini polisi telah menangkap tujuh orang tersangka dan masih terus memburu sejumlah orang yang diduga terkait dengan kelompok teroris Solikhin.  “Sampai hari ini menjadi 7 tersangka,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, pada kesempatan yang sama di Bandung.

Selain di Istana Negara, Boy melanjutkan, target lain yang menjadi sasaran teroris adalah kantor polisi di Majalengka. Selain itu ada pula teroris yang menargetkan kantor pemerintahan, kantor media, dan Kedutaan Besar Myanmar. “Kita ingin telusuri terus,” kata Boy.

Boy mengingatkan, saat ini ancaman teror dari kelompok ISIS sudah semakin mendekati Indonesia. Hingga aparat dan masyarakat perlu bahu membahu mengamankan negara dari ancaman bahaya teror.

“Bahrun Naim masih di Suriah. Mereka membangun sel-sel baru di Indonesia dari sana. Dan kita tahu, basis pergerakan paham ISIS di Asia Tenggara ini di Filipina Selatan.  Ini kan sangat dekat sekali dengan kita,” kata Boy.

Boy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun kewaspadaan, terutama terhadap orang-orang baru di lingkungan tempat tinggal. Menurutnya, diperlukan semangat kepedulian publik untuk mengeliminir ancaman teroris.

Sementara untuk pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru, Boy mengatakan kepolisian telah menggelar Operasi Lilin yang diawali dengan operasi cipta kondisi untuk mendeteksi dini kegiatan kelompok teroris.

“Kerawanan-kerawanan yang memang tanggal segitu dijadikan tanggal spesial bagi kelompok jaringan teror bisa kita eliminir semaksimal mungkin ancaman bahayanya,’ ujarnya.  —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!