BMKG: Gempa bumi besar di PNG tidak menimbulkan ancaman tsunami ke Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

BMKG: Gempa bumi besar di PNG tidak menimbulkan ancaman tsunami ke Indonesia
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah Jayapura juga meminta warga agar tidak melakukan evakuasi

JAKARTA, Indonesia – Peringatan gelombang tsunami dikeluarkan untuk beberapa negara pada Sabtu, 17 Desember usai gempa bumi 7,9 skala richter mengguncang Papua Nugini. Walaupun sebelumnya Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) turut memasukan Indonesia sebagai yang kemungkinan terkena dampak tsunami, hal tersebut dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Berdasarkan hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG, tsunami PNG tidak sampai ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Sehingga, diharapkan masyarakat di Papua dan Papua Barat agar tetap tenang serta tidak perlu melakukan evakuasi,” ujar Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah V, Jayapura dalam keterangan tertulis.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat yang berada di daerah pesisir Papua dan Papua Barat tidak terpancing isu karena tsunami yang terjadi tidak berdampak ke Tanah Air.

Gempa mengguncang 60 kilometer ke area timur Taron, New Ireland sekitar pukul 20:51 waktu setempat dengan titik kedalaman 75 kilometer. Sebelumnya, gempa bumi disebut berkekuatan 8,0 SR. Tetapi kemudian diturunkan menjadi 7,9 SR.

US Geological Survey (USGS) menyebut secara keseluruhan, warga yang bermukim di daerah itu rentan dan dapat merasakan getaran gempa.

“Kemungkinan juga terdapat korban dan kerusakan,” tulis USGS dalam situs mereka.

Namun, dua negara lainnya yakni Australia dan Selandia Baru tidak menganggap bahwa mereka akan terkena dampak serius dari gempa itu. Hal itu terlihat dari data tingkat kedalaman gempa.

“Area Papua Nugini juga sangat terpencil dan memiliki populasi yang sedikit,” ujar seorang ahli gempa dari Geoscience Australia, Dan Jaksa. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!