SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
GIANYAR – I Ketut Suwela, 47 tahun, terkejut saat menemukan ransel berwarna hitam di teras warung miliknya di Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Selasa, 20 Desember 2016, sekitar pukul 05.30 wita.
Pada ransel hitam tersebut tertempel kertas bertuliskan ‘Bom’. I Ketut Suwela yang semula ingin membuka warung pun langsung melaporkan keberadaan tas tersebut ke Polsek Ubud.
Tim Penjinak Bom Polda Bali langsung meluncur ke lokasi. Setelah diperiksa, ternyata ransel hitam itu berisi power bank, bekas kaleng minuman, kalkulator, dompet, pulpen, gunting kuku, charger, tiga buah paku, serta paspor atas nama Mark Aart.
Kapolres Gianyar Ajun Komisaris Besar Waluya mengatakan tim penjinak bom juga menemukan empat mercon berisi mesiu sepanjang 5 cm di dalam kaleng bekas minuman.
“Tidak ada panel pemicunya, kalau bom kan ada detonatornya. Kalau menurut ahli penjinak bom, ini bisa meledak kalau dibakar sumbunya, ya ledakan mercon,” kata Waluya.
Jika menilik rangkaian mercon dalam kaleng bekas minuman tersebut, Waluya memprediksi daya ledaknya rendah. “Ya persis kayak ledakan empat mercon,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan sementara ini menyebutkan tas tersebut milik seorang warga negara Belanda bernama Mark Aart. “Tas itu hilang sehari sebelumnya di Jalan Hanoman, Ubud,” kata Waluya.
Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana mengatakan Mark memang sempat melaporkan tasnya yang hilang ke Polsek Ubud sebelum pemilik warung melaporkan penemuannya atas tas tersebut.
“Berselang laporan turis itu ke polsek, bapak pemilik warung itu menemukan satu tas ransel di depan warungnya,” kata kata Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.