Uang rupiah baru disamakan dengan yuan, apa kata Bank Indonesia?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Uang rupiah baru disamakan dengan yuan, apa kata Bank Indonesia?

ANTARA FOTO

Berdasarkan survei BI, 90 persen dari jumlah responden masyarakat membedakan masing-masing pecahan uang dari warnanya

JAKARTA, Indonesia — Bank Indonesia menyatakan bahwa tidak ada maksud menyamakan pembuatan uang rupiah baru dengan uang kertas yuan milik Tiongkok, seperti rumor yang beredar di media sosial saat ini.

Deputi Direktur Departemen Pengendalian Uang BI Yudi Harymukti mengatakan desain dan pembuatan 11 pecahan uang baru sesuai dengan standar desain uang yang dimiliki bank sentral.

“Ini sudah sesuai dengan standar di bank sentral, dan masing-masing bank sentral juga memiliki skema dan standar itu,” kata Yudi di Jakarta, pada Rabu, 21 Desember.

Pernyataan ini menganggapi banyaknya informasi yang beredar di media sosial tentang kesamaan warna pada pecahan uang kertas rupiah Rp100 ribu dengan uang kertas 100 yuan milik Tiongkok.

Warna jadi pembeda

Yudi menjelaskan elemen warna merupakan unsur pembeda dari masing-masing pecahan uang rupiah baru.

Penggunaan elemen warna karena berdasarkan survei BI, 90 persen dari jumlah responden masyarakat membedakan masing-masing pecahan uang dari warnanya. Maka dari itu setiap pecahan uang baru memiliki warna yang berbeda dan kontras satu sama lain.

Yudi juga menganggap wajar jika ada kemiripan atau kesamaan warna dari pecahan uang rupiah dengan uang negara lain.

“Sangat wajar apabila terdapat ada persepsi antara satu negara mirip dengan negara lain. Karena pada dasarnya warna di dunia ya segitu-segitu juga,” ujar Yudi.

“Bahkan jika mau dibanding-bandingkan, sebenarnya rupiah baru ini lebih mirip euro dibanding yuan, tapi memang tidak ada niat untuk memiripkan,” kata dia.

Yudi mengakui bahwa setelah penerbitan uang baru pada Senin, 19 Desember lalu, memang banyak informasi tendensius yang beredar di masyarakat. Selain warna, isu keliru tersebut juga menyangkut pembuatan dan pencetakan uang rupiah.

Dia menegaskan seluruh uang rupiah dicetak di dalam negeri oleh Badan Usaha Milik Negara sesuai amanat Undang-Undang. Dalam hal ini, BUMN tersebut adalah Perum Peruri. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!