US basketball

Banjir bandang di Bima, anak-anak darurat seragam sekolah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Banjir bandang di Bima, anak-anak darurat seragam sekolah
“Sebab ujian nasional tinggal beberapa bulan lagi,”

JAKARTA, Indonesia — Koordinator Divisi Hukum dan Advokasi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat Joko Jumadi mengatakan saat ini anak-anak korban banjir bandang di Kota Bima sangat membutuhkan bantuan seragam dan keperluan sekolah.

“Bantuan yang masuk jenisnya banyak bahan makanan. Seragam dan peralatan sekolah boleh dibilang belum ada,” katanya di Kota Bima, Minggu, 25 Desember 2016.

Banjir bandang menerjang Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu 21 Desember 2016. Dua hari kemudian banjir bandang kembali menerjang daerah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB menghitung setidaknya 105.758 penduduk di Kota Bima terkena dampak banjir bandang tersebut. Rumah mereka terendam dan beberapa perabotan rumah tangga hanyut.

Joko Jumadi mengatakan banyak seragam dan alat sekolah ikut hanyut bersama perabotan tersebut. Akibatnya anak-anak di Kota Bima dan Kabupaten Bima tak lagi memiliki seragam dan peralatan untuk sekolah.

Sementara bantuan untuk anak yang selama ini datang lebih banyak berupa susu, pampers dan bubur. Bantuan seragam sekolah dan peralatan sangat minim. “Ini harus menjadi perhatian kita semua, baik para donatur maupun pemerintah,” kata Joko.

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Muhammad Irfan mengatakan saat ini pihaknya masih mendata berapa banyak gedung sekolah yang mengalami kerusakan beserta tingkat kerusakannya.

Menurutnya tingkat kerusakan berbeda antara satu gedung sekolah dengan gedung sekolah lain. Ada gedung yang hanya terendam, ada yang bangunannya rusak, serta ada pula yang sarana pendukung elektronik untuk sekolah rusak.

Ia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan sehingga aktivitas belajar bisa kembali berlangsung normal. “Sebab ujian nasional tinggal beberapa bulan lagi,” kata Muhammad Irfan.

—dengan laporan ANTARA/Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!