SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Tahun 2016 adalah tahun yang penuh kejadian-kejadian yang layak diberitakan. Banyak di antaranya diliput langsung oleh tim Rappler Indonesia. Dari gerhana matahari total hingga Piala AFF.
Berikut liputan tahun ini yang paling mengesankan bagi tim Rappler:
Abdul Qowi Bastian, Olimpiade Rio 2016
Liputan Rappler terfavorit adalah Olimpiade 2016 karena olahraga berhasil menyatukan sebuah negara dengan 240 juta penduduk hanya dalam beberapa pekan.
Atlet-atlet Indonesia juga berhasil menampilkan penampilan terbaik mereka meski masih belum mencapai hasil yang maksimal. Namun medali emas di cabang bulutangkis mampu menutup Olimpiade Rio dengan manis.
Seolah kerja keras para pewarta yang melaporkan hasil pertandingan dengan cepat dan akurat, terbayarkan.
Diego Batara, Aksi Bela Islam I dan Gempa Aceh
Aksi Bela Islam I: Banyak belajar lagu-lagu baru yang terngiang sampai saat ini.
Gempa Aceh: Belajar banyak banget dari liputan kali ini.
Karina Maharani, Owi/Butet meraih emas Olimpiade
Momen kemenangan pasangan Owi/Butet di Olimpiade Rio 2016 adalah salah satu momen yang paling tak terlupakan bagi saya tahun ini. Saya me-livetweet pertandingan Owi/Butet melawan pasangan Chan Peng Soon/Goh Lian dari Malaysia dengan penuh ketegangan.
Ketika akhirnya mereka menang, rasanya seperti tidak percaya. Di tahun yang penuh gejolak ini, paling tidak ada satu kabar yang sangat baik untuk Indonesia.
Nadia Hamid, Festival Dieng, Cutie Cats Cafe & Piala AFF 2016
Tahun ini merupakan tahun pertama di Rappler, tapi lumayan sering liputan juga. Favorit saya sejauh ini adalah waktu meliput Festival Dieng pada Agustus, karena itu liputan keluar kota untuk pertama kalinya dan waktu berkunjung ke Cutie Cats Cafe karena enggak berasa liputan.
Kalau bisa memilih lagi, liputan Piala AFF 2016, meskipun saat nulis ini mau berangkat ke final leg pertama di Stadion Pakansari. Senang bisa meliput timnas meskipun penuh perjuangan!
Natashya Gutierrez, Gempa Aceh
Gempa Aceh adalah insiden yang menghancurkan tetapi berada di sana mengingatkan saya tentang makna sebenarnya jurnalisme: bercerita. Saya merasa terhormat bisa dipercaya oleh korban yang berada pada titik terendah mereka, dan tertantang untuk memberitahu dunia tentang penderitaan mereka.
Di atas semua itu, saya bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri ketahanan orang Aceh, orang-orang yang yang juga melewati trauma tsunami 2004 yang menyapu 170.000 saudara mereka. Semangat mereka terlihat dari orang-orang yang mengumpulkan uang untuk korban, dan korban sendiri yang terus teguh dalam iman dan harapan mereka meski telah kehilangan begitu banyak.
Sakinah Ummu Haniy, Gerhana Matahari dan Aksi Bela Islam II
Gerhana Matahari: Karena aku selalu suka sama fenomena luar angkasa, keren banget bisa lihat langit di pagi hari yang terang berubah jadi gelap lalu terang lagi dan bareng-bareng sama ribuan orang. Ditambah lagi, bisa makan macam-macam kuliner Palembang yang enak-enak banget
Aksi Bela Islam II: Pertama kalinya aku meliput demo sebesar itu, dan pertama kali “kenalan” sama yang namanya gas air mata. Thrilling yet so exiciting!
Santi Dewi, Kunjungan kerja Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Jakarta
Walau kunjungannya hanya satu hari, tapi tim Rappler Indonesia mempersiapkan satu pekan sebelumnya. Kami memang punya koneksi ke Filipina, tetapi semua surat dan perizinan mulai dari perekaman gambar di Lanud Halim hingga ke Istana Negara harus diurus sendiri.
Menyaksikan seorang Duterte yang kontroversial dari dekat was very memorable.
Ursula Florene, Sidang Jessica
Kata Ursula tentang sidang Jessica, “I feel closer to death”.
Bagaimana dengan kamu? Apa liputan Rappler Indonesia yang paling berkesan untukmu tahun ini? Tulis jawabanmu di kotak komentar di bawah ini. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.