Polisi: Anggota komplotan Ramlan Butar-Butar bawa kabur dua tas korban Pulomas

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi: Anggota komplotan Ramlan Butar-Butar bawa kabur dua tas korban Pulomas

ANTARA FOTO

Polisi mengaku sudah mengetahui lokasi tersangka keempat bersembunyi

JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan mengatakan polisi masih mendalami motif pembunuhan 6 orang di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Untuk sementara, polisi masih berpegangan bahwa keempat pelaku merampok kediaman dua lantai itu.

Sebagai bukti, dua tas dari rumah Dodi dikabarkan telah raib.

“Dua tas itu warnanya yang kami mengerti (berwarna) hijau dan kuning,” ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal M. Iriawan pada media di kantor Mapolda Metro Jaya pada Kamis, 29 Desember.

Namun, Iriawan mengaku belum tahu isi dari kedua tas itu, apakah memang terdapat perhiasan seperti yang disebutkan dalam banyak pemberitaan. Polda sendiri, kata Iriawan sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari ketiga pelaku yang sudah ditangkap, antara lain sejumlah uang dalam mata uang ringgit Malaysia, Baht Thailand dan Dollar. Selain itu, polisi juga menyita barang lainnya seperti jam tangan rolex dan ponsel pintar.

Walau sempat dicurigai bahwa barang-barang tersebut merupakan benda yang dicuri dari rumah korban, tetapi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono belum ingin buru-buru mengambil kesimpulan.

“Kami harus kroscek dulu kepada keluarga korban kira-kira barang yang hilang itu apa saja,” ujar Argo.

Hingga saat ini korban dan keluarga masih belum dapat dimintai keterangan karena masih trauma.

Alasan disekap di kamar mandi

Hal lain yang diperoleh dari pelaku yakni soal alasan mengapa 11 orang disekap di kamar mandi berukuran 1,5 meter X 1,5 meter. Padahal, di lantai dua ada kamar korban yang berukuran jauh lebih luas dan memiliki pendingin udara. (BACA: LINI MASA: Tragedi penyekapan dan pembunuhan di Pulomas)

Kapolda Metro Jaya, M. Iriawan mengatakan dari keterangan sementara pelaku, alasannya karena kamar mandi yang biasa digunakan oleh asisten rumah tangga itu dekat dengan lokasi mereka berdiri.

“Bisa juga alasan jika mereka ke kamar di lantai atas, takutnya akan kabur ketika naik tangga. Tapi, nanti akan saya perdalam ya,” ujar Iriawan kepada media.

Polisi juga terus mendalami alasan mengapa para pelaku mematahkan gagang pintu kamar mandi dan memilih rumah Dodi Triono sebagai target perampokan.

“Kata tersangka Erwin (pemilihan rumah) ini dilakukan acak dan random saja. Kami juga akan mendalami apakah sejak awal sudah ada niat untuk membunuh. Kami tidak akan langsung percaya begitu saja dengan pernyataan mereka,” tutur Iriawan.

Dia juga membantah jika korban penyekapan ada yang diperkosa terlebih dahulu. Keterangan Iriawan itu didasari dengan hasil pemeriksaan autopsi tubuh jenazah.

“Pemerkosaan tidak ada,” kata Iriawan menegaskan.

Tim dokter forensik yang memeriksa 6 jasad korban juga memastikan mereka tewas akibat kekurangan oksigen di dalam darah.

Iriawan mengaku pihaknya sudah mendeteksi lokasi pelaku pembunuhan keempat, Yus Pane. Dia memberikan waktu kepada anak buahnya untuk dapat menangkapnya dalam 3 hari ke depan.

“Saya beri waktu tiga hari buat nangkep semua tersangka. Kalau seminggu kebangetan,” kata dia. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!