Tigerair Australia menuding Indonesia sebagai penyebab kekacauan di Bali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tigerair Australia menuding Indonesia sebagai penyebab kekacauan di Bali
Penerbangan Tigerair dari Australia ke Bali yang dimulai Maret 2016, terbang di bawah lisensi Virgin Australia dan menggunakan pilot perusahaan tersebut, sampai Indonesia memberikan persetujuan untuk Tigerair mengoperasikannya sendiri.

JAKARTA, Indonesia — Maskapai Tigerair Australia mengatakan Indonesia gagal menghormati kesepakatan penerbangan tujuan Bali, sehari setelah ratusan penumpang maskapai berbiaya rendah tersebut terdampar di tempat tujuan liburan tersebut karena teknis birokrasi.

Maskapai penerbangan yang sepenuhnya dimiliki oleh Virgin Australia Holdings ini mengatakan, otoritas Indonesia telah menyetujui operasi penerbangan antara Australia dan Bali sampai 25 Maret, namun prosedur baru telah mengakibatkan kebingungan.

“Jika pemerintah Indonesia tidak ingin menghormati perjanjian saat ini, kami meminta mereka untuk memberi tenggang waktu, sehingga kami dapat terus terbang sementara kami memenuhi persyaratan baru bersama-sama,” kata Chief Executive Tigerair Rob Sharp dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis, 12 Januari.

“Hal ini akan membantu kami untuk tetap melayani pelanggan kami yang memberikan kontribusi penting untuk pariwisata di Indonesia,” ujarnya.

Penerbangan Tigerair dari Melbourne, Adelaide, dan Perth ke Bali yang dimulai Maret lalu, terbang di bawah lisensi Virgin Australia dan menggunakan pilot perusahaan tersebut, sampai Indonesia memberikan persetujuan untuk Tigerair mengoperasikannya sendiri.

Virgin Australia sebelumnya mengoperasikan penerbangan miliknya sendiri, namun bergeser untuk mengoperasikan penerbangan berbiaya rendah Tigerair sebagai upaya mengembalikan profitabilitas untuk divisi internasional.

Tigerair tidak memberikan rincian tentang persyaratan administratif baru yang dimaksud, namun sumber anonim yang dikutip Reuters mengatakan, Indonesia akan mengubah lembaga yang mengawasi operasi Tigerair awal pekan ini.

“[Tigerair] tidak memenuhi aturan penerbangan charter. Mereka seharusnya tidak menjual tiket di wilayah Indonesia,” kata juru bicara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Agoes Soebagio.

Tigerair mengatakan telah membatalkan semua penerbangan ke Bali pada Kamis dan satu layanan pada Jumat pagi. Selain itu, lima penerbangan yang tersisa ke dan dari Bali pada Jumat sedang dikaji.

Tigerair menambahkan, Virgin Australia akan mengoperasikan dua penerbangan dari Bali pada Kamis untuk membawa kembali sebanyak mungkin pelanggan yang terdampar. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!