SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Kasus perusakan dan pembakaran Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Bogor ternyata melibatkan anak-anak di bawah umur.
Dari 12 pelaku yang ditangkap Polres Bogor Kabupaten beberapa saat setelah pembakaran, 5 di antaranya ternyata masih berstatus sebagai pelajar dan berusia di bawah umur.
“Tentu ini memprihatinkan, anak-anak di bawah umur melakukan kekerasan, mereka perlu mendapat pembinaan lebih lanjut,” kata Kepala Polres Bogor Kabupaten AKBP Andi Moch Dicky, Selasa 17 Januari 2017.
Kepada 5 anak pelaku pembakaran dan perusakan sekretariat GMBI Bogor ini Polres Bogor Kabupaten akan menempuh jalur diversi alias penyelesaian di luar pengadilan.
Dengan jalan diversi, anak-anak yang terlibat pidana perusakan dan pembakaran markas GMBI akan diberikan pembinaan agar bibit-bibit kekerasan di dalam diri mereka bisa dihilangkan.
Sementara untuk 7 pelaku lainnya tetap akan dibawa ke pengadilan. “Tujuh orang lainnya akan mendapatkan hukuman sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan,” kata Dicky.
Seperti diberitakan sebelumnya, selompok orang yang diduga anggota Front Pembela Islam (FPI) merusak dan membakar kantor sekretariat GMBI di Ciampea, Bogor, Jumat dinihari pekan lalu.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kantor GMBI hangus terbakar. Satu rumah warga yang berdiri di samping kantor tersebut juga terbakar. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Baca juga:
- Kantor GMBI Bogor dibakar, 20 orang diamankan
- Selain di Bogor, Kantor GMBI Ciamis dan Tasikmalaya juga dirusak
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.