SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Proses pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang secara tiba-tiba menghilang dari radar ketika membawa ratusan penumpang dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing, akhirnya dihentikan pada Selasa, 17 Januari. Keputusan ini diambil usai melakukan pencarian di sebelah selatan Samudera Hindia selama 3 tahun.
Tak pelak, hal itu meninggalkan tanda tanya bagi publik soal di mana dan penyebab dari jatuhnya pesawat. Berikut tanggal-tanggal penting dari hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan kru, termasuk di dalamnya 7 warga asal Indonesia:
8 Maret 2014
Penerbangan nomor 370 berangkat dari bandara di Kuala Lumpur sekitar pukul 12:41 dini hari dan mengudara menuju ke Beijing, Tiongkok. Burung besi itu tiba-tiba hilang dari radar penerbangan sipil Malaysia sekitar pukul 01:30 waktu setempat
Operasi pencarian dan penyelamatan kemudian diluncurkan di perairan bagian timur Semenanjung Malaysia.
9 Maret 2014
Komanda Angkatan Bersenjata Angkatan Udara Malaysia mengatakan pesawat mungkin saja telah kembali ke Kuala Lumpur tanpa alasan yang jelas. Informasi itu dia peroleh dengan menyitir data dari radar.
Dalam beberapa hari ke depan selanjutnya, area pencarian diperluas ke barat Semenanjung Malaysia dan AU Negeri Jiran mengkonfirmasi kedipan di radar mereka memang pesawat MH370
14 Maret 2014
Perburuan untuk mencari pesawat MH370 disebar hingga ke bagian selatan Samudera Hindia usai Gedung Putih menyebut “informasi baru” bahwa pesawat mungkin saja tetap terbang kendati sudah kehilangan kontak
15 Maret 2014
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengumumkan kepada publik bahwa pesawat raib usai terbang selama beberapa jam namun di waktu yang sama membuat belokan yang tajam. Sistem komunikasi dan transpondernya secara manual dimatikan.
Data dari satelit menunjukkan keberadaan terakhir pesawat ada salah satu dari dua lengkungan menuju ke Asia Tengah dan selatan Samudera Hindia
16 Maret 2014
Lebih dari dua puluh negara yang ikut terlibat dalam proses pencarian, pilot dan ko-pilot, yang merupakan warga Malaysia diperiksa secara menyeluruh oleh otoritas berwenang. Ahli Biro Investigasi Federal (FBI) memeriksa isi perangkat keras simulator penerbangan milik kapten pesawat, Zaharie Ahmad Shah di rumahnya. Tetapi, tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan.
4 April 2014
Alat pendeteksi “kotak hitam” yang dikirim dari Amerika Serikat mulai melakukan pemeriksaan di zona yang diperkirakan menjadi titik jatuhnya pesawat. Tetapi, tidak ada sinyal dari alat transmisi yang dipancarkan melalui kotak hitam. Padahal, baterai alat itu hanya bertahan selama satu bulan
28 April 2014
Australia mengumumkan area pencarian di dalam air akan semakin diperluas. Fokus pencarian sempat bergeser selama beberapa bulan untuk memetakan area pencarian di dasar laut. Setelah itu barulah pencarian dilanjutkan.
6 Oktober 2014
Kapal yang dikontrak oleh Pemerintah Malaysia kembali menghidupkan kembali sonar pencarian di dasar laut untuk mencari puing-puing pesawat. Pencarian kali ini juga diikuti oleh tiga kapal khusus dari Belanda.
29 Januari 2015
Pemerintah Malaysia mengumumkan penumpang dan kru Malaysia Airlines MH370 kemungkinan besar telah tewas. Hal ini menyebabkan kemarahan keluarga korban lantaran pernyataan itu tidak diikuti bukti.
16 April 2015
Malaysia, Australia, dan Tiongkok mengatakan area pencarian MH370 di bawah laut akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi 120 ribu kilometer persegi. Mereka kemudian mengatakan area pencarian itu tidak akan diperluas lagi, kecuali ditemukan petunjuk baru yang kredibel.
1 Juni 2015
CEO baru Malaysia Airlines, Christoph Mueller mengatakan maskapai itu secara teknis sudah bangkrut. Perusahaan kemudian mulai melakukan pengurangan tenaga kerja hingga 6.000 orang.
29 Juli 2015
Sebuah potongan puing pesawat ditemukan oleh petugas yang membersihkan pantai di tepi pantai Pulau La Reunion, Perancis di Samudera Hindia. Puing itu kemudian dikirim ke Perancis untuk dianalisa.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak kemudian menjelaskan berdasarkan hasil analisa para ahli, puing tersebut benar merupakan bagian tubuh pesawat MH370
6 Agustus 2015
Perancis mengatakan akan melakukan pencarian baru di laut, udara dan darat di sekitar Pulau Reunion untuk mencari adanya puing MH370 lainnya
25 Februari 2016
Kerabat dan keluarga dari penumpang MH370 mulai mengajukan tuntutan hukum terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines
15 September 2016
Malaysia membenarkan potongan lainnya dari pesawat yang ditemukan di tepi pantai Tanzania di bulan Juni lalu berasal dari tubuh pesawat MH370. Satu bulan kemudian sebuah potongan dari sayap pesawat ditemukan di Mauritius. Potongan itu juga dibenarkan berasal dari pesawat.
Potongan lainnya kemudian muncul di beberapa tepi pantai di sepanjang Samudera Hindia dan juga diyakini berasal dari pesawat, walaupun sejauh ini belum ada yang dikonfirmasi berasal dari burung besi.
2 November 2016
Sebuah laporan baru menemukan bahwa penerbangan MH370 kemungkinan kehilangan kendali ketika jatuh ke permukaan laut dengan sayapnya dalam keadaan tidak siap untuk mendarat. Laporan ini juga meragukan teori di mana pilot masih mengendarai pesawat
3 Desember 2016
Keluarga dan kerabat dari pengumpang MH370 memutuskan untuk berangkat ke Madagaskar dan mencari sendiri puing pesawat
20 Desember 2016
Seorang ahli mengatakan puing MH370 hampir dipastikan tidak berada di dalam zona pencarian Samudera Hindia dan mungkin letaknya jauh di bagian utara. Pemerintah Australia dan Malaysia mengatakan laporan itu tidak didukung bukti yang kuat agar mereka memperluas zona area pencarian.
17 Januari 2017
Pencarian puing pesawat MH370 secara resmi dihentikan oleh ketiga negara. Selama tiga tahun operasi pencarian itu telah menelan biaya lebih dari US$135 juta atau setara Rp 1,8 triliun. – dengan laporan AFP/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.