SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya tidak pernah meminta Twitter untuk menutup akun Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
“Saya malah tidak tahu (penutupan). Harus dicek juga itu (laporan) siapa. Bisa juga itu (laporan) masyarakat,” kata Rudiantara di Kompleks Kantor Presiden Jakarta, Selasa malam, 17 Januari 2017.
Seperti diberitakan sebelumnya, akun @syihabrizieq) dan @dpp_ffpi tak bisa lagi diakses sejak Senin, 16 Januari 2017. Penutupan kedua akun ini diduga bersamaan dengan aksi demo FPI di depan Mabes Polri.
Twitter Indonesia dalam pernyataan resmi mereka menyatakan suspensi dilakukan karena kedua akun tersebut dianggap melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh Twitter.
“Penangguhan akun terjadi berdasarkan laporan-laporan yang kami terima dari pengguna melalui prosedur pelaporan pelanggaran yang kami miliki,” demikian cuitan Twitter Indonesia.
Rudiantara mengatakan dirinya tidak mengetahui pemblokiran akun tersebut atas dasar laporan masyarakat atau pemerintah. “Saya tidak tahu terus terang, apakah dari pemerintah apakah dari masyarakat,” katanya.
Ia juga enggan berkomentar mengenai sikap pemerintah, apakah mendukung penutupan atau sebaliknya. “Kami ikut pemerintah saja,” katanya. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.