Terpilih jadi KSAU, Hadi fokus pada peremajaan alutsista

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diharapkan dengan adanya peremajaan alutsista bisa mencegah berulangnya kecelakaan pesawat milik TNI AU

Pejabat baru Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya (Marsdya) Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) sebelum pelantikan KSAU di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/1). Presiden Joko Widodo menunjuk Marsdya TNI Hadi Tjahjanto sebagai KSAU menggantikan Marsekal Agus Supriatna yang purna tugas. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pras/17.

JAKARTA, Indonesia – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto mengaku akan fokus pada program peremajaan alutsista yang digunakan di matranya. Dengan begitu, maka kemungkinan terjadi kecelakaan saat terbang bisa dihindari.

Kecelakaan terbaru yang dialami oleh TNI Angkatan Udara terjadi di Wamena, Papua pada tanggal 18 Desember 2016. Saat itu, pesawat hercules TNI AU jatuh dan menabrak Gunung Pugima di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya. Sebanyak 13 prajurit TNI AU gugur dalam peristiwa itu. (BACA: Pesawat hercules TNI AU jatuh menabrak gunung di Wamena)

Menurut Hadi, tim Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan armada milik TNI AU itu. Usai diperoleh laporan, maka akan dijadikan koreksi agar peristiwa serupa tidak terulang.

Cara lain untuk mencegah terulangnya pesawat TNI AU mengalami kecelakaan yakni dengan memantau hingga di bagian struktural bawah.

“Jadi, saya akan terus memantau bagaimana pelaksanaan pemeliharaan di bawah, bagaimana pelaksanaan briefing di bawah, kemudian perencanaan penerbangan, apakah itu latihan terbang atau penerbangan operasi. Saya punya satuan-satuan di bagian bawah yang bisa dikontak setiap hari untuk mengecek hal tersebut,” ujar Hadi usai dilantik oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Kepresidenan pada Rabu, 18 Januari.

Sementara terkait dengan pengadaan alutsista, sesuai dengan rencana strategis hingga tahun 2024, maka TNI AU berencana untuk mengganti satu pesawat F5. Selain itu, TNI AU juga berencana menambah jumlah radar pertahanan udara.

“TNI AU hanya memiliki radar pertahanan udara sebanyak 20 buah. Dengan renstra ketiga ini, maka akan ada penambahan dari 12 radar menjadi 32 buah radar,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer di Istana Kepresidenan itu.

Diharapkan dengan bertambahnya radar pertahanan udara, maka tidak ada lagi pesawat asing yang melanggar teritori udara Indonesia. Rencananya radar baru akan ditempatkan di beberapa daerah antara lain Nusa Tenggara, Pontianak, Jayapura dan beberapa daerah di Pulau sumatera.

“Kami sudah berencana hingga tahun 2024. Mudah-mudahan 32 radar sudah terpasang,” tutur dia.

 

Hadi akhirnya dilantik Jokowi pada pagi tadi. Dia berhasil menyisihkan dua kandidat lainnya yang diajukan oleh Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, yaitu Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhanas dan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja yang duduk sebagai Wakil KSAU. (BACA: 3 hal yang perlu kamu tahu soal Hadi Tjahjanto, KSAU pilihan Jokowi) Hadi menggantikan Marsekal Agus Supriatna yang akan memasuki masa pensiun pada tanggal 28 Januari. 

Proses pelantikan Hadi diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang pemberhentian KSAU yang lama dan pengangkatan KSAU yang baru oleh Sekretaris Militer Marsekal Muda Trisno Hadi.

“Menetapkan, memberhentikan Marsekal Agus Supriyatna dari jabatannya sebagai KSAU disertai ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dari negara,” ujar Trisno. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!