Polda Sulsel gagalkan pengiriman 300 alat pemicu bom ke Pontianak

Syarifah Fitriani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polda Sulsel gagalkan pengiriman 300 alat pemicu bom ke Pontianak
Berdasarkan penyelidikan awal, nama dan alamat pengirim yang tercantum di kotak itu adalah fiktif.

MAKASSAR, Indonesia – Polda Sulawesi Selatan berhasil menggagalkan pengiriman sebuah kotak berisi 300 alat pemicu bom atau detonator di area kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa, 17 Januari. Setelah dilakukan penyelidikan awal, ditemukan fakta bahwa nama dan alamat pengirim yang tercantum di kotak tersebut adalah identitas fiktif atau palsu.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan barang bukti berupa detonator itu masih dalam penyelidikan. Untuk mengungkap pengiriman ratusan detonator itu, Polda Sulsel menggandeng laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Makassar, Densus 88 dan Polda Kalimantan Barat.

“Di paket itu tertulis nama Ayung (dengan) alamat Kabupaten Luwu dan kami dapatkan fakta bahwa alamat nama dan alamat pengirim itu fiktif. Sedangkan, tujuan paket dialamatkan kepada Udin di Jalan Husain Hamzah, Pontianak, Kalimantan Barat,” ujar Dicky ketika dikonfirmasi Rappler pada Kamis, 19 Januari.

Terbongkarnya pengiriman alat pemicu ledakan bom itu bermula saat paket yang dikirim via jasa pengiriman kargo TIKI diperiksa dengan alat Xray milik agen Angkasa Pura Logistik. Tetapi, saat melewati Xray, terdapat benda yang mencurigakan, sehingga dilakukan pembongkaran dan ditemukan tumpukan detonator di dalamnya.

“Di dalam paket itu, ada tiga bungkus (detonator) dalam satu kotak. Satu bungkus itu berisi 100 detonator. Barang itu dikirim melalui TIKI cabang Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kemudian dilanjutkan ke TIKI Jalan Boulevard Makassar dan akhirnya dibawa ke area kargo Bandara,” kata dia.

Saat ini pihak kepolisian masih mengambil keterangan dari para saksi serta berkoordinasi dengan pihak jasa pengiriman TIKI untuk penyelidikan lebih lanjut. Dicky juga belum dapat memastikan nilai total dan daya ledak detonator.

“Masih kami selidiki lebih dalam. Kami juga menunggu hasil penyelidikan dari Polda Kalimantan Barat,” kata Dicky. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!