Berapa gaji yang diterima Emirsyah Satar saat menjabat Dirut Garuda?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berapa gaji yang diterima Emirsyah Satar saat menjabat Dirut Garuda?

ANTARA

Prestasi Emirsyah memimpin Garuda mendatangkan berbagai penghargaan dari media nasional dan internasional sebagai CEO terbaik dan direktur paling inovatif

JAKARTA, Indonesia — Korupsi sering kali diklaim sudah membudaya di Indonesia, terutama karena sulit diberantas. Apalagi godaannya yang bisa muncul di benak individu dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Sempat ada usaha pemerintah untuk menggaji pegawainya lebih tinggi agar tidak tergoda korupsi, namun salah satu contoh kasus yang menjerat mantan Direktur Utama Garuda Indonesia baru-baru ini sepertinya menantang persepsi tersebut.

Mantan CEO berprestasi tersandung skandal

Emirsyah Satar, mantan Dirut Garuda Indonesia, resmi dijadikan salah satu tersangka, pada Kamis, 19 Januari, dalam kasus pengadaan mesin pesawat Rolls-Royce untuk pesawat Airbus Garuda. 

Ia diduga menerima total suap sebesar Rp20 miliar sepanjang rentang waktu jabatnya dari 2005 hingga 2014.

Selama periode waktu tersebut, Emirsyah tercatat menjabat sebagai Direktur Utama Garuda, tepatnya sejak 21 Maret 2005 hingga 11 Desember 2014. 

Sebelumnya ia berstatus sebagai Wakil Dirut Bank Danamon dan kemudian digaet untuk menakhodai Garuda Indonesia yang saat itu sedang diterpa permasalahan keuangan.

Prestasi Emirsyah memimpin Garuda mendatangkan berbagai penghargaan dari media nasional dan internasional sebagai CEO terbaik, direktur paling inovatif, dan sosok paling dikagumi selama beberapa tahun. Skandal yang menyandungnya ini pun tak ayal mengagetkan banyak pihak.

Gaji dewan direksi Garuda Indonesia

Di awal era kepemimpinan Emirsyah di Garuda, menurut mantan Menteri BUMN Sugiharto, kepada media, Emirsyah digaji sebesar Rp80 juta per bulan.

Seiring waktu dan membaiknya kondisi keuangan Garuda, kompensasi yang ia terima meningkat menjadi Rp138,5 juta per bulan pada 2013. Nominal ini belum lagi termasuk bonus dan opsi saham yang totalnya mencapai miliaran.

Menurut laporan keuangan Garuda Indonesia periode 31 Desember 2015 hingga 30 Juni 2016, maskapai penerbangan tersebut mengalokasikan dana sebesar AS$755,830 atau sekitar Rp10 miliar per 6 bulan untuk membayar gaji direktur. Artinya, Rp1,7 miliar dikeluarkan per bulan untuk membayar gaji 4 direktur di luar dana pensiun mereka.—Rappler.com

Tulisan ini sebelumnya diterbitkan di Qerja.comsebuah komunitas untuk berbagi informasi mengenai tempat kerja dan gaji di Indonesia.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!