Tiga hal mengenai Tina Talisa, mantan puteri kecantikan yang jadi moderator debat Pilgub

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tiga hal mengenai Tina Talisa, mantan puteri kecantikan yang jadi moderator debat Pilgub
Bagaimana rekam jejak Tina hingga ditunjuk oleh KPU DKI sebagai moderator Pilgub?

JAKARTA, Indonesia – Tina Talisa ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai moderator di debat kedua pilgub yang digelar pada Jumat, 27 Januari. Dia akan berpasangan dengan mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi dan Guru Besar Administrasi Publik FISIP Universitas Indonesia, Eko Prasojo.

Wajah Tina sempat akrab di benak publik melalui sebuah program yang kerap dipandunya satu stasiun televisi di malam hari. Namun, dia kemudian memutuskan lebih banyak berada di balik layar.

Siapa sebenarnya Tina Talisa? Berikut Rappler rangkum 3 hal penting yang perlu kamu tahu dari sosok perempuan berusia 37 tahun itu:

1. Sempat jadi finalis Puteri Indonesia

Lahir di Bandung pada 24 Desember 1979, Tina mengawali karirnya dengan mengikuti kontes kecantikan. Tina sempat menyabet juara I Mojang kota Bandung tahun 2002. Gelar yang sama dia raih untuk kontes kecantikan Mojang Jawa Barat tahun 2003. Kemudian di tahun yang sama, Tina mengikuti Puteri Indonesia dan berhasil menembus babak final, kendati gagal meraih tiara pemenang.

Sementara, dalam latar pendidikan, Tina mengambil studi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2001. Bahkan, dia pernah berprofesi sebagai dokter gigi. Bersama teman-temannya, Tina kemudian membuka klinik dokter gigi bernama “Senyum Ceria” di tahun 2012. Hingga kini, sudah ada tiga cabang yang berlokasi di Bekasi, Cikarang dan Bintaro.

Saat ini, dia tengah mengambil program magister ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi di kampus yang sama.

2. Melambung setelah jadi presenter

Tina mengaku mulai tertarik berkarir di industri pertelevisian saat bekerja di Radio Paramuda dan Radio Mustika. Dia kemudian bergabung sebagai presenter di stasiun televisi Trans TV dan membawakan program Reportase Sore.

Pada Mei 2007, Tina kemudian pindah ke stasiun tvOne yang ketika itu masih bernama Lativi. Di sana dia bekerja merangkap sebagai asisten produser dan presenter berita. Di sini lah titik balik bagi karir Tina, karena namanya melambung usai membawakan program Apa Kabar Indonesia Malam (AKIM) di Wisma Nusantara. Selain membawakan acara, Tina juga kerap menyanyi di program tersebut.

Tina kemudian memutuskan hengkang dari tvOne pada November 2011 dan bergabung ke Indosiar sebagai manajer pencari bakat dan pertunjukan, penyiar utama, cuaca dan olahraga. Saat di Indosiar, dia juga membawakan acara talkshow berjudul Terus Terang bersama Tina Talisa.

Melalui program itu, Tina berhasil memboyong piala Panasonic Gobel Awards tahun 2012 kategori Presenter Talkshow Berita dan Informasi Terfavorit. Pada pertengahan tahun 2014, dia kemudian memutuskan untuk mundur dari industri layar kaca, karena ingin mengurus puteranya yang jatuh sakit.

Namun, dia sempat kembali ke layar kaca dengan memandu berita di stasiun televisi iNews dan program Satu Indonesia di Net TV. Kini, dia tengah sibuk membesarkan perusahaan konsultan humas yang dia dirikan bernama Imaji dan bekerja di media online arah.com mengurusi bagian marketing.

3. Rumor dekat dengan partai politik tertentu

Penunjukkan Tina sebagai moderator debat kedua Pilgub DKI sempat memunculkan tanda tanya, karena adanya rumor bahwa mantan presenter itu dekat dengan partai politik tertentu. Dia diketahui merupakan adik ipar politikus Partai Demokrat, Mirwan Amir.

Namun, Komisioner KPU DKI, Betty Epsilon Idroos menepis anggapan Tina akan memihak ketika memoderasi acara debat hari Jumat esok. KPU memilih Tina sebagai moderator setelah melalui berbagai pertimbangan.

“Kami memilih Tina juga memperhitungkan masukan dari publik dan pernyataan dari Tina sendiri yang menyatakan akan bekerja seprofesional mungkin dan imparsial,” tutur Betty kepada Rappler yang menghubunginya pada Rabu malam, 25 Januari.

Pernyataan dan kesanggupan menjadi moderator untuk dipasangkan dengan Eko Prasojo dituangkan dalam sebuah surat yang ditanda tangani oleh Tina. KPU DKI, kata Betty juga telah menilai kapasitas dan jam terbang Tina sebagai presenter yang kerap membawakan beragam isu.

Betty juga membantah pemberitaan yang menyebut Tina pernah menjadi kader dari partai politik tertentu.

“Kami sudah menanyakan kepada yang bersangkutan dan dia menyatakan tidak pernah menjadi kader dari partai politik mana pun,” kata Betty. – dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!