Konflik kawanan gajah liar dengan warga Pidie berlanjut

Habil Razali

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Konflik kawanan gajah liar dengan warga Pidie berlanjut
Seorang warga diduga tewas diserang kawanan gajah liar pada Kamis pekan lalu

PIDIE, Indonesia — Sekitar 24 gajah liar kembali meneror warga Desa Tunong Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie, Aceh. Gajah-gajah liar ini antara lain merusak kebun dan sawah warga.

Pantauan Rappler pada Rabu sore, 25 Januari 2017, kawanan gajah liar tersebut merusak tanaman pinang, kakao, kelapa dan padi di perkebunan warga. Gajah-gajah liar tersebut juga merusak persawahan sehingga puluhan hektar padi terancam gagal panen.

Seorang Ranger Keumala pengendali gajah liar, Kausar, kepada Rappler mengatakan gajah-gajah tersebut kini terbelah dalam dua kelompok. Hal ini membuat upaya pengusiran menjadi sangat sulit. Sebab warga kini menghadapi dua kelompok gajah liar.

“Sejak kemarin kawanan gajah terpisah menjadi dua kelompok. Ini sangat menyulitkan kita untuk mengusirnya,” ujar Kausar kepada Rappler, Rabu 25 Januari 2017.

Saat ini warga dan Ranger Keumala masih mengandalkan mercon untuk mengusir gajah-gajah tersebut dari perkebunan dan persawahan. Meski cara ini tidak efektif, namun warga tidak punya cara lain.

Puluhan hektare sawah dirusak gajah liar di Pidie, Aceh, Rabu (25/1). Foto oleh Habil Razali/Rappler

Sebelumnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pidie dibantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pernah mengirimkan tiga gajah jinak untuk mengusir kawanan gajah liar di daerah ini.

Namun dua pekan kemudian, kawanan gajah liar itu datang lagi.  Bahkan gajah-gajah tersebut diduga menyerang seorang warga hingga tewas pada Kamis, 19 Januari 2017.

Warga yang tewas tersebut bernama Muslem (45), warga Gampong Blang Keudah, Kecamatan Tiro, Pidie. Ia ditemukan tergeletak dalam kondisi tak lagi bernyawa di  hutan Bandar Baru, Pidie Jaya.  

Sampai kemarin, kawanan gajah masih liar masih bertahan di areal perkebunan. Keberadaan gajah ini membuat warga tak berani berkebun. Jika dibiarkan, kebun-kebun mereka akan rusak.

Konflik antara gajah liar dengan warga di Pidie telah terjadi sejak Desember 2015. Hingga kini, pemerintah belum mampu mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!