Satu WNI tewas dalam operasi militer Filipina untuk memberantas kelompok Abu Sayyaf

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Satu WNI tewas dalam operasi militer Filipina untuk memberantas kelompok Abu Sayyaf
Menhan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan satu WNI yang tewas itu diketahui menggunakan nama alias Mohisen.

JAKARTA, Indonesia – Satu warga Indonesia diketahui tewas dalam operasi militer yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Filipina untuk memberantas kelompok militan Abu Sayyaf di wilayah selatan negara itu. Operasi ini merupakan salah satu instruksi yang disampaikan oleh Presiden Rodrigo Duterte yang akan menumpas habis kelompok tersebut.

WNI yang dilaporkan tewas itu dikenal dengan nama Mohisen. Dia diketahui merupakan rekan petinggi Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Selain Mohisen, militer Filipina juga menewaskan 3 orang lainnya.

Sementara, Isnilon sendiri dilaporkan mengalami luka serius pasca dilakukan serangan udara. Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan Isnilon terluka parah dalam serangan udara pada Rabu kemarin di area pegunungan di kota Butig, sekitar 800 kilometer dari selatan Manila.

“Berdasarkan informasi hari (Jumat, Isnilon) masih dibawa oleh empat orang dengan menggunakan tandu buatan dan bergerak menuju ke timur laut Butig,” kata Delfin kepada media.

Pasukan militer Filipina, katanya terus melakukan pengejaran baik melalui jalur udara dan juga darat. Kelompok Abu Sayyaf masuk ke dalam daftar teroris paling dicari versi Amerika Serikat. Isnilon diduga ikut terlibat dalam penculikan tiga warga Negeri Paman Sam pada tahun 2001 lalu.

Abu Sayyaf kemudian memenggal salah satu warga AS yang diculik di Pulau Palawan. Satu korban lainnya tewas akibat baku tembak ketika tengah dilakukan operasi penyelamatan tahun 2002 lalu. Sandera ketiga akhirnya berhasil dibebaskan.

Pemerintah AS menghargai kepala Isnilon sebesar 5 juta dola atau setara Rp. Menurut laporan Institut untuk Analisa Kebijakan dan Konflik tahun 2016, Isnilon sudah berbaiat kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan, ISIS sudah memberikan restu bagi Isnilon untuk menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara.

“Warga negara di kawasan Asia Tenggara di Suriah sudah menyatakan janji setia kepada dia,” tulis laporan tersebut.

Isnilon memiliki markas di Pulau Basilan. Tetapi, menurut laporan Kementerian Pertahanan Filipina pada pekan ini Isnilon bergerak menuju ke Provinsi Lanao del Sur, sekitar 300 kilometer ke arah timur. Tujuannya untuk membangun sebuah wilayah kekuasaan ISIS di sana.

Delfin mengatakan Isnilon tengah mencoba untuk mengajak kelompok lainnya yakni Maute untuk bekerja sama. Maute juga telah menyatakan janji setianya kepada ISIS.

Kelompok Abu Sayyaf juga membuat repot Pemerintah Indonesia, karena mereka juga mengincar WNI untuk dijadikan sasaran penculikan. Saat ini masih ada tujuh WNI yang ditawan oleh kelompok tersebut. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!