Survei Charta Politika: Duet Ahok-Djarot mulai dilirik perempuan

Bima Satria Putra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kasus penodaan agama dinilai tidak mempengaruhi elektabilitas Ahok-Djarot

 Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei lembaganya, Rabu (1/2). Foto oleh Bima Satria Putra/Rappler

JAKARTA, Indonesia — Meski ‘diserang’ dengan kasus penodaan agama, tingkat elektabilitas pasangan calon petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat justru terkerek naik.

Hal ini terungkap dalam hasil survei yang dirilis Lembaga survei Charta Politika, Rabu 1 Februari 2017. Survei dilakukan setelah debat Pilgub DKI pertama, melibatkan 767 responden di enam wilayah DKI, dan margin error 3,5 persen.

Hasilnya, tingkat elektabilitas duet Ahok-Djarot mencapai 36,8 persen. Sementara elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 27 persen dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 25,9 persen. Sisanya, yakni 10,3 persen responden, tidak menjawab.

“Elektabilitas Ahok berada di peringkat pertama dengan 36,8 persen sementara Anies stagnan dan Agus turun jauh ke peringkat ketiga dibanding survei pada November 2016,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu 1 Februari 2017.

Yunarto mengatakan melorotnya elektabilitas Agus-Sylvi antara lain karena mereka kehilangan suara perempuan. Pada survei yang dilakukan Charta Politika pada November 2016, duet Agus-Sylvi dipilih oleh 32 persen responden perempuan. 

Angka tersebut lebih tinggi ketimbang dua pasangan lain. Selain karena alasan tegas, Agus dipilih oleh perempuan karena lebih muda dan ganteng dari calon lain.

Namun usia muda dan kegantengan Agus tampaknya tidak lagi jadi perhitungan pada Januari 2017.  Dalam survei terbaru Charta Politika, Ahok justru berhasil merebut 37,5 persen suara perempuan. Sementara Agus hanya dipilih oleh 27 persen perempuan. 

Namun Yunarto mengatakan para perempuan yang memilih Ahok bukan karena Ahok ganteng, melainkan karena kinerjanya dinilai bagus.

Selain mulai ‘diminati’ perempuan, duet Ahok-Djarot juga mampu mengambil hati anak muda. Hasil survei menunjukkan 42,1 persen responden berusia kurang dari 19 tahun memilih Ahok-Djarot.

Mereka bersaing ketat dengan duet Anies-Sandi yang juga dipilih 42,1 persen pemilih berusia kurang dari 19 tahun. Adapun Agus-Sylvi hanya dipilih oleh 15,8 persen responden.

Ahok juga lebih banyak dipilih oleh responden berusia 20-29 tahun. Sebanyak 30,6 persen responden di rentang usia ini memilih Ahok. Sementara Agus-Sylvi hanya dipilih 26,5 persen responden. Adapun Anies-Sandi menguasai pemilih di usia 20-29 tahun dengan perolehan mencapai 33,3 persen.

Menurut Yunarto para pemilih muda ini sangat dipengaruhi oleh acara debat pilgub DKI. “Debat dan diskusi adalah salah satu budaya kaum muda. Sehingga mereka juga dapat menilai calon-calon tersebut,” ujarnya. —Rappler.com 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!