Adian Napitupulu bantah provokasi mahasiswa untuk berdemo di depan rumah SBY

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Adian Napitupulu bantah provokasi mahasiswa untuk berdemo di depan rumah SBY
Adian mengatakan daripada SBY mengomentari soal adanya demo di depan rumah, lebih baik dia berkicau mengenai isu makar atau chat seks yang tengah beredar luas.

JAKARTA, Indonesia – Anggota DPR Komisi VII, Adian Yunus Yusak Napitupulu membantah telah menggerakan ratusan mahasiswa untuk berdemonstrasi di depan kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin sore, 6 Februari. Mahasiswa, kata Adian, adalah generasi muda intelektual sehingga tidak ada yang sanggup untuk menggerakan sekitar 3.000 mahasiswa yang tengah berkumpul di Bumi Perkemahan Cibubur.

Mahasiswa itu hadir dalam kegiatan bertajuk Jambore dan Silahturahmi Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 4-6 Februari.

“Mereka (mahasiswa) mampu berpikir dan bergerak sendiri. Jangan pernah meremehkan mereka dengan menuding kegiatan mereka didalangi, ditunggangi dan sebagainya. Apalagi itu kan pertemuan besar dan diikuti sekitar 3.000 mahasiswa,” ujar Adrian dalam keterangan tertulis pada Selasa, 7 Februari.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai tidak ada yang keliru dalam tuntutan ratusan mahasiswa ketika berunjuk rasa di depan kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan. Sepanjang yang dia ketahui dari berbagai pesan pendek dan media sosial, mahasiswa meneriakan agar publik menolak isu SARA, pengajaran Pancasilan kembali dihidupkan dan pemberantasan korupsi.

“Justru, jika ada mantan Presiden yang marah dengan aksi yang didasari tuntutan itu, malah aneh bagi saya. Seharusnya semua mantan Presiden, Jenderal, aparatur negara dan komponen masyarakat mendukung sikap mahasiswa tersebut,” kata dia.

Adian juga menilai komentar SBY di media sosial soal mahasiswa yang seharusnya tidak berdemo di depan kediamannya justru terasa tidak pas. Menurutnya akan lebih sesuai seandainya Presiden keenam RI itu berkomentar soal adanya dugaan makar atau potongan chat seks yang tengah beredar luas di publik.

“Sebab, chat seks yang beredar itu bisa merusak moral kaum muda se-Indonesia,” ujar Adian.

Dia juga membantah semua kesimpulan yang menyebut mobil Nisan Terrano warna hitam yang tertinggal di lokasi demo adalah miliknya. Di dalam mobil dengan pelat nomor B 2124 ZO itu terdapat ratusan nasi bungkus yang diduga akan dibagikan kepada ratusan mahasiswa usai mereka berdemo.

“Mobil saya juga (Nisan) Terrano tetapi pelatnya bukan B 2124 ZO, melainkan pelat Solo yaitu AD 1 AN,” katanya sambil menyarankan agar tidak perlu membuang waktu untuk mencari tahu siapa pemilik kendaraan Nisan Terrano berisi nasi bungkus itu.

NASI BUNGKUS. Mobil Nisan Terrano warna hitam yang ditemukan di depan kediaman Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin, 6 Februari. Di dalam mobil itu terdapat ratusan nasi bungkus. Foto oleh Try Reza Essra/ANTARA

Namun, Adian mengakui memang ikut hadir di acara Jambore dan Silahturahmi Mahasiswa di Cibubur. Begitu juga aktivis 1998 lainnya di lokasi itu.

Kehadirannya di sana bersama sang isteri karena ingin bertemu dengan mahasiswa dari beberapa daerah yang memang menyampaikan aspirasinya. Hal itu diakui sesuai dengan posisinya saat ini sebagai anggota DPR.

Adian mengaku sempat diminta untuk menjadi pembicara. Tetapi, ditolak, karena sudah ada empat aktivis 98 yang berbicara di panggung.

Dia menyebut harus mengeluarkan pernyataan tertulis untuk mengklarifikasi informasi terkait dirinya yang ramai ditulis di berbagai media sosial. Semua itu ditegaskan tidak benar dan hoax.

“Tapi, saya putuskan tidak ingin mengomentari hal-hal kecil, karena saya Adian Napitupulu berbeda dengan SBY,” kata dia.

Istana bantah terlibat

Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki pada Senin malam juga sudah membantah ada keterlibatan pihak Istana untuk mengarahkan agar mahasiswa berdemo di depan kediaman SBY. Dia bahkan ragu ada yang bisa memprovokasi, karena acara silahturahmi itu tergolong besar. (BACA: Benarkah Istana arahkan mahasiswa untuk berdemo di depan rumah SBY?)

Enggak ada (arahan). Itu saya juga hadir di acara itu pagi dan diminta untuk menyampaikan beberapa kemajuan dalam dua tahun pemerintahan. Ya, biasa yang dipermasalahkan oleh mahasiswa ketika berdialog itu lebih banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM, agraria dan isu lain,” kata Teten kepada media pada Senin, 6 Februari. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!