#PHVote

Wiranto tidak larang aksi 11 Februari, asal mematuhi aturan hukum

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Wiranto tidak larang aksi 11 Februari, asal mematuhi aturan hukum
Dalam pertemuan dengan Wiranto, Rizieq juga curhat dan mengeluh FPI kerap disebut organisasi yang anti Pancasila.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan Wiranto menemui para petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) termasuk Rizieq Shihab di kediaman dinasnya. Wiranto mencoba untuk melobi agar aksi pada Sabtu 11 Februari bisa dilakukan secara damai.

Saat ini muncul persepsi di pikiran publik aksi yang dilakukan jelang masa tenang Pilkada DKI itu akan menciptakan kegaduhan dan ketakutan. Wiranto pun menepis pemikiran tersebut.

“Kita tepis bersama bahwa aksi tanggal 11 Februari isunya membuat takut masyarakat. Pada tanggal 11 Februari nanti, masyarakat dapat menjalani hari dengan kondisi yang aman dan tertib,” ujar Wiranto ketika memberikan keterangan pers di Widya Chandra pada Kamis, 9 Februari.

Hubungan di antara Wiranto dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu terkesan cukup dekat. Mantan Panglima TNI itu bahkan menyebut Rizieq sebagai “teman lama” lantaran sudah dikenal sebelum tahun 2000 lalu. Oleh sebab itu, Wiranto meminta kepada GNPF-MUI untuk tetap mengikuti aturan walau akhirnya diberikan izin menggelar aksi.

“Silahkan saja kalau ada aktivitas, tetapi jangan sampai ada pelanggaran hukum. Ikuti aturan yang ada, kami tidak akan menolerir aksi-aksi yang melanggar hukum,” katanya.

Wiranto juga menyinggung hukum di Indonesia akan ditegakan secara proporsional dan tidak ada yang direkayasa. Pernyataan ini terkait banyaknya kasus hukum yang kini tengah dihadapi Rizieq. Dia bahkan sudah menyandang status tersangka dalam kasus pelecehan Pancasila dan proklamtor negara. 

Sementara, Rizieq sudah memastikan akan tetap menggelar aksi pada akhir pekan esok. Namun, format kegiatannya diubah dari semula gerak jalan menjadi penyampaian ceramah di Masjid Istiqlal.

“Para ulama dan tokoh yang mengikuti aksi itu akhirnya sepakat untuk memindahkan lokasi aksi yang semula dari Monas ke HI menjadi zikir dan tausiyah nasional,” ujar Rizieq yang menyebut Wiranto sebagai sahabat.

Dia menjelaskan alasan konsep aksi diubah demi menghindari hal-hal yang negatif. Sebab di hari yang sama akan ada kampanye dari dua pasangan calon.

“Kami tidak ingin terjebak dalam kampanye ini, sehingga diputuskan untuk digelar di Masjid Istiqlal,” tutur Rizieq yang berjanji akan mematuhi UU yang ada.

Anti Pancasila

Dalam pertemuannya itu, Rizieq turut curhat dan mengeluh karena ormas yang dia pimpin kerap dianggap anti terhadap Pancasila. Padahal, FPI memiliki komitmen yang kuat tentang kebangsaan dan kenegaraan.

Rizieq menyebut umat muslim di seluruh Indonesia memiliki tekad menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kami terkejut FPI disebut anti Pancasila, anti kebangsaan dan sebagainya. Tetapi, Pak Wiranto melihat pandangan kami tentang NKRI tidak pernah berubah. Mudah-mudahan komunikasi ini semakin baik agar tidak lagi terjadi misunderstanding,” kata dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!