Indonesia

LIVE UPDATES: Debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LIVE UPDATES: Debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017
Bagaimana jalannya debat ketiga Pilkada DKI? Simak perkembangan terbarunya di sini

JAKARTA, Indonesia — Debat ketiga pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Februari. 

Tema yang diangkat adalah masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Sedangkan untuk topik lintas tema, panelis sudah menyiapkan pertanyaan terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti narkotika, dan kebijakan disabilitas.

Debat yang akan dimulai pada 19:30 WIB ini akan dimoderatori oleh presenter televisi Alfito Deannova Ginting dan disiarkan oleh stasiun televisi Trans TV, Trans 7, SCTV, Kompas TV, dan Jak TV.

Bagaimana jalannya debat terakhir ini? Simak perkembangan terbarunya di sini:

Closing statement paslon 3

Anies: Mayoritas warga Jakarta inginkan gubernur baru. Mereka inginkan perubahan. Selama 4 bulan ini kami bekerja bersama-sama. Ribuan orang bekerjasam mengikhtiarkan perubahan itu. Kami hadir di sini menjawab impian warga Jakarta. Tapi itu semua Allah yang menentukan. Allah yang membalikkan atau menetapkan hati warga Jakarta untuk menentukan pemimpinnya.

Bismillahirrahmanirrahim, kami siap untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Closing statement paslon 1

Agus: Terlalu banyak data yang menunjukkan kegagalan pemerintah Jakarta saat ini. Kegagalan bisa diperbaiki, tapi untuk perbaiki karakter sangat sulit. Kekerasan demi kekerasan tidak bisa diterima. Ucapan yang bisa memecah belah kita tidak bisa diterima. Jakarta butuhkan konsistensi dan kesetiaan terhadap prinsip. Warga Jakarta mengatakan mereka butuh pemimpin baru yang peduli dan cinta rakyatnya. Kebahagiaan tidak diukur dari perut dan dompet, tapi hati. Ini yang ingin kami berikan kepada warga. Kami serahkan segalanya pada Allah SWT. Insya Allah kami bisa memimpin warga Jakarta agar semakin maju ke depan.

Closing statement paslon 2

Ahok: Ini gambar orang pikir di luar negeri. Ini Kalijodo, tempat perempuan diperdagangkan, narkoba diperjualbelikan. Memimpin Jakarta ini seperti hubungan orangtua dengan anak-anak. Kami ingin anak-anak sehat, punya karakter, budi pekerti yang baik. Paslon 1 dan 3 ini ibarat om dan tante yang datang ke rumah yang ingin disukai anak-anak. Mau kasih Rp1 M, mau lakukan ini-itu, tapi tidak mampu. Janganlah karena mau jadi gubernur menjanjikan yang tidak-tidak. Kami ingin warga DKI yang sudah kami didik dengan baik, jangan dirusak.

Menurut Anda, apa sisi positif atau keunggulan paslon-paslon lain yang merupakan sifat baik seorang pemimpin?

Djarot: Untuk paslon 1, mereka berani menyampaikan sesuatu meskipun secara aksi di lapangan sulit dilaksanakan.

Untuk paslon 3, itu lebih hebat lagi. Pandai membangun opini dan mengawang-awang tapi sulit dibuktikan. Pak Anies pernah menjadi menteri tapi diberhentikan karena tidak bisa menjalankan program. Pak Anies yang kami salut itu kesabarannya.

Anies: Pertanyaan ini baik. Pilkada ini bukan tentang Anies, Sandi, Agus, Sylvi, Basuki, atau Djarot. Ini tentang warga Jakarta. Tujuan kita adalah warganya yang merasakan kemajuan. Memang kalau dibandingkan tentu bisa, saya kekayaan paling rendah, tapi untungnya wakil saya lumayan kaya. Pak Agus, gagah, ganteng. Tapi wakil saya bisa berenang jauh juga, ganteng.

Bang Sandi orang kaya tapi menghibahkan hidupnya untuk politik. Saya bilang ke dia, ini bukan tentang kita, tapi tentang warga Jakarta.

Agus: Kelebihan paslon 2, Pak Basuki lugas menyampaikan apa yang dipikirkan. Tapi harus bisa dibedakan antara tegas dengan kasar. Tegas tidak harus kasar, atau beringat, tapi tetap beretika berdasarkan UU yang berlaku. Andai dilakukan dengan cara-cara yang baik, sayang dilakukan dengan cara yang semena-mena.

Pak Anies pandai berkata-kata dengan teori, tapi saya hari ini masih mempertanyakan integritas dan konsistensi beliau dalam memimpin.

Paslon 1 bertanya pada paslon 3

Sylvi: Pak Anies, kalau kita bertanya masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup, kita perlu konsisten dalam sikap dan tindakan agar tidak buat masalah baru. Bagaimana Pak Anies menyikapi masalah inkonsistensi dalam bersikap agar tidak timbul permasalahan baru bagi Jakarta?

Anies: Ketika bicara tentang kepentingan publik, maka nomor satu perencanaan dibuat dengan baik dan ini melibatkan semua stakeholder. Perencanaan dibuat transparan. Maka konsistensi di dalam kebijakan bisa dibuat. Ketika melibatkan masyarakat, ada 4 level.

Pertama, sosialisasi. Dua, konsolidasi. Tiga, partisipasi. Empat, kolaborasi. Yang kami lakukan, kolaborasi. Dengan kolaborasi, konsistensi dalam melaksanakan dan menyusun bisa terjadi. Agar semua dana dari rakyat yang digunakan pemerintah buat publik.

Agus: Yang ditanya Ibu Sylvi, ada dalam sikap. Yang kita tahu apa yang telah dialami Pak Anies. Bagaimana konsistensi Pak Anies dalam memimpin Jakarta. Kepemimpinan butuh sikap yang meyakinkan. Seberapa Pak Anies bisa meyakinkan bahwa itu bisa dilakukan di Jakarta?

Sandiaga: Saya yang paling bertanggung jawab. Yang dulu calon gubernur itu saya. Saya berjalan selama 1 tahun. Warga Jakarta menyampaikan: Satu, akses masalah pendidikan yang berkualitas agar mereka bisa mendapat lapangan kerja. Masalahnya, Pak Anies bergabung dengan kami, dengan Pak Prabowo. Saya bilang ke Mas Anies, ini panggilan negara. Saya bicara dengan Pak Prabowo, kita lupakan masa lalu. Partai Gerindra legowo. Saya yakin Mas Anies memimpin Jakarta 5 tahun ke depan tanpa beban politik.

Paslon 3 bertanya kepada paslon 2

Anies: Perlindungan anak salah satu masalah terbesar adalah kekerasan di sekolah. 84% anak-anak di Jakarta alami kekerasan di sekolah. Apa langkah untuk selesaikan ini?

Ahok: Sebetulnya sudah kami lakukan. Kalau Anda bullying, maka Anda dikeluarkan dari sekolah negeri. Di Jakarta, berantem massal itu turun. Orang bertanya, kenapa kamu tega? Adik perempuan saya, kelas 3 SD di kampung tawuran. Adik saya dan 1 kelas tidak naik kelas satu tahun. Tapi adik saya bisa masuk SMAN 1 Budi Oetomo di Jakarta, lulus cum laude di Melbourne. Ini tidak bisa dicapai jika tidak diterapkan sanksi. Maka, bullying akan kami keluarkan atau tidak naik kelas. Sanksi yang mendidik sebagai orangtua harus kita lakukan, karena kita adalah orangtua bagi seluruh warga DKI.

Anies: Kekerasan itu ada dua, verbal dan fisik. Sama kalau anak kita nakal, kita keluarkan dari sekolah. Tidak bisa, mereka harus lebih banyak dididik. Ketika saya menjabat sebagai Mendikbud, kita keluarkan Permendikbud tahun 2015. Membuat gugus kekerasan di sekolah yang terdiri dari guru, orangtua, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, sehingga kekerasan diselesaikan dengan cara sistematis. Yang harus kita lakukan adalah menginstitusi solusi. Otoritasnya dari mana? Dari Pemda.

Djarot: Pak Anies, bahwa di sekolah-sekolah negeri itu sudah ada peraturan di mana disampaikan pada orangtua dan murid. Ada aturan larangan, salah satunya kekerasan terhadap temannya. Dan itu ditandatangani anak dan orangtua. Ketika terjadi, tentu saja dipanggil dan diberi pemahaman. Sehingga kepada yang bersangkutan disarankan pindah sekolah. Yang tersangkut masalah hukum, kami bantu mereka. Kami juga lakukan pemberdayaan terhadap guru-guru untuk memperhatikan tiap-tiap siswanya.

Paslon 2 bertanya pada paslon 1

Djarot: Untuk tingkatkan kualitas hidup warga, maka perlu perumahan yang layak huni. Kami dengar, bahwa ada konsep baru, mau normalisasi di sungai dengan cara bikin rumah apung. Bagaimana caranya? Yang kedua, dengan berikan dana bergulir Rp1 miliar yang rawan dikorupsi. Apa langkah Ibu Sylvi sebagai perempuan, agar tidak terjadi korupsi dana yang dikelola RW?

Agus: Ini gagal fokus. Pertanyaan ini ditanya-tanya lagi. Menanyakan sesuatu berdasarkan hoax. Rumah apung itu sudah dikenal di mana-mana di dunia. Sebuah ilustrasi bahwa membangun tanpa menggusur itu memungkinkan, tapi kami tidak pernah mengatakan, rumah apung itu program utama kami. Yang kami angkat adalah mengkonversi rumah horizontal menjadi rumah vertikal. Secara bertahap, tempat-tempat kumuh itu bisa diremajakan tanpa harus menggusur mereka jauh-jauh tanpa kompensasi. Mereka bisa memiliki, bukan menyewa. Dan bisa memiliki tempat usaha yang tidak jauh dari tempat tinggal. Dan kami akan bangun taman bermain yang ramah anak dan perempuan.

Terkait korupsi, tidak ada korupsi dari sistem yang akuntabel. Jangan terlalu curiga dengan rakyatnya sendiri.

Djarot: Perumahan yang layak huni, yang berada di pinggir-pinggir sungai. Mereka yang tinggal di bantaran sungai ini, akan kami sediakan rumah susun agar mereka hidup layak. Sistemnya, jangan sampai dana yang diterima RT/RW dikorupsi. Mereka takut tidak bisa mengelola dana Rp1 miliar jika tidak bisa mempertanggungjawabkan.

Bukan dalam arti kami curiga kepada warga. Tapi jangan sampai mereka melakukan tindak pidana korupsi.

Agus: Orang bijak mengatakan, memang kalau sudah karakter susah untuk dirubah. Kalau karakternya sudah mencurigai rakyatnya, akan selalu begitu sampai kapanpun.

Warga mendambakan program Rp1 miliar per RW karena selama ini tidak pernah didapatkan dari pemerintah. Mereka takut, betul, tapi takut dimaki pemimpinnnya, bukan takut tidak bisa mengelola dana.

Paslon 3 bertanya kepada paslon 1

Anies: Saya bertanya untuk Ibu Sylvi. Satpol PP, salah satu institusi yang paling ditakuti PKL karena kehadirannya mengancam. Ibu sebagai pernah memimpin, Jika kami gubernur bagaimana caranya memimpin Satpol PP?

Sylvi: Saya pernah menjadi Plt Kepala Satpol PP. Satpol PP ini memang bisa dikelola secara humanis. Sebagai bukti, ketika PKL ini ingin digusur, saya katakan, Jangan digusur. Ini bisa ditata. Di Jalan Sabang, ada kaki lima yang food higienis. Di Jalan Sidoarjo, Menteng, ada penjual makanan yang higienis. Kata kuncinya, bagaimana kita memimpin dengan hati. Kita ikuti programnya, tapi tetap ada ketegasan. Mas Agus ahli dalam keamanan.

Agus: Satpol PP harus diberdayakan sesuai dengan tupoksinya, yang membantu gubernur menertibkan lingkungannya. Bukan dengan mengusir PKL secara tidak manusiawi. Karena PKL penggerak ekonomi kerakyatan.

Sandiaga: Kami berjalan di 267 keluharan. Kami melihat cerita Bu Cecep, pengusaha bahan bangunan di Berlan. Tapi setiap kali, Satpol PP hadir. Kami ingin program pemberdayaan, kisah seperti Bu Cecep, Bu Awi penjual bir pletok. Program OKE OCE bisa mengangkat program perempuan. Kesejahteraan adalah yang diinginkan PKL. Mereka ingin tertib, ikut program pemerintah, tapi mereka ingin diberi lokasi dan akses.

Agus: Memang membutuhkan kreativitas dalam melakukan berbagai hal untuk menata lingkungan sehingga tertib, humanis, manusiawi. Ini yang seharusnya dimiliki pemimpin. Kalau sekadar menggusur, tidak perlu ada pemimpin. Yang penting pembinaan, pemberdayagunaan PKL. Semuanya harus tumbuh bersama-sama. Jangan sampai yang lemah tergusur, sedangkan yang memiliki bisa berjaya di atasnya. Satpol PP itu juga harus gunakan logika dan hati nurani. Memang terkesan klise, tapi inilah esensi kepemimpinan.

Paslon 2 bertanya kepada paslon 3

Djarot: Kita ingin mengingatkan, di dalam Pilkada, janganlah kita obral janji-janji di awang-awang yang tidak bisa dilaksanakan. Ada program Rumah Untuk Rakyat, memiliki rumah tanpa uang muka selama 30 tahun. Di mana rumahnya, berapa ukurannya, siapa yang mendapatkannya, apakah itu sesuai peraturan Kemenpera?

Anies: Salah satu impian terbesar bagi mereka yang hijrah ke Jakarta adalah bisa memiliki rumah. Alhamdulillah, kita memiliki skema melalui perbankan melalui kredit. Yang menjadi masalah, mereka tidak memiliki cukup dana untuk membayar DP-nya karena cukup tinggi. Lebih dari 30 persen tidak memiliki rumah di Jakarta. Kerjasama dengan perbankan. Kita siapkan kredit, mereka bisa dapatkan tanpa DP. Mereka menabung sampai 6 bulan. Ketika konsisten menabung, itu dikonversi menjadi DP. Setiap bulan sesuai dengan kemampuannya, daya belinya. 

Ahok: Sebetulnya, kenapa Djarot bertanya soal perumahan. Kita ingin tingkatkan kualitas hidup warga, salah satunya perumahan. Seandainya bagun rusun, itu kira-kira Rp300 juta. Tanpa DP saja, itu warga 30 tahun harus keluarkan Rp833 ribu per bulan. Ini masalah bagi warga yang pas-pasan digaji Rp3 juta per bulan. Warga di rumah susun, hanya perlu bayar Rp5 ribu per hari untuk biaya gotong royong.

Sandiaga: Tugas pemimpin itu adalah mencari solusi. Warga Jakarta inginkan perumahan. Anies minta tolong, bertanya pada saya, ‘Cukup enggak tanpa DP, kalau pakai skema mirip di Singapura?’ Kami ingin berikan warga Jakarta capai mimpinya, miliki rumah yang mereka dambakan. Saya membangun infrastruktur, kita kembangin pembiayaannya. Lalu bisa kita turunkan down payment-nya. Mimpi warga dulu adalah memiliki kendaraan bermotor. Sekarang, memiliki rumah.

Paslon 1 bertanya kepada paslon 2

Sylvi: Pak Basuki, Komnas Perempuan menyatakan terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan di jakarta selama 2015-2016. Sangat disayangkan, Bapak melakukan kekerasan verbal terhadap perempuan. Masyarakat menyaksikan, karena ini jadi video viral. Bagaimana bisa seorang gubernur tingkatkan kekerasan perempuan, padahal gubernur itu pelaku?

Ahok: Ini terus memfitnah, kalau enggak ada program yang baik, ya lebih elegan sedikit. Saya menyadari. LSM di Jakarta begitu banyak. Orang Jakarta lebih terdidik, tingkat perempuan di Jakarta tinggi karena mereka berani melapor. Saya dikritik kenapa membangun apartemen di tanah-tanah TNI atau Polisi. Sebenarnya kami mengumpan agar perempuan-perempuan yang alami rentan kekerasan dititipkan kepada Polisi.

Buktinya ibu-ibu demen tuh foto sama Ahok. Kalau saya keras kepada istri saya, istri saya sudah kabur duluan. Di Pilkada ini, janganlah gunakan fitnah-fitnah yang membangun yang jelek. Paslon 1 ini programnya mengambang. Ibu Sylvi ini contoh pejabat yang tidak mau kenal PNS yang golongannya rendah.

Agus: Pak Basuki berbicara kita fitnah. Yang jelas itu diketahui publik, viral di mana-mana dan bukan hoax. Bapak melakukan kekerasan verbal. Bapak tidak ingat, bahwa kekerasan verbal seringkali lebih menyakitkan dibanding kekerasan fisik. Apalagi ketika dipamerkan ke depan publik. Bayangkan jika itu terjadi kepada keluarga Bapak? Bagaimana bisa mengatakan kita akan melindungi perempuan dan anak-anak, ketika itu dipertontonkan kepada publik. Sebenarnya program-program Bapak itu tidak ada yang baru.

Djarot: Tadi disampaikan, dengan sangat kacau, antara satu perempuan dengan perempuan yang berbeda. Ketika untuk mendidik, perlu sewaktu-waktu kata-kata yang tegas dan jelas, agar kita memiliki moral yang jujur, bertanggung jawab. Bukankah sekarang Pak Ahok telah menjadi Basuki? Sehingga proses belajar ini telah menjadi pengalaman bagi kita? Kami anti-korupsi, untuk pendidikan, masyarakat di Jakarta butuh shock therapy.

Tanggapan paslon 2 atas jawaban paslon 1 dan 3

Ahok: Saya minta maaf, paslon 1 dan 3 kadang suka bangun opini yang menyesatkan. Kami telah memasang contoh dari Jepang. Agar motor enggak bisa lewat, tapi kursi roda bisa lewat. Ini standar di Jakarta. Kami sudah beli banyak bus yang shock breakernya bisa miring suapay bisa menampung kursi roda.

Bicara CCTV, kami sudah punya 5.700 CCTV yang terintegrasi dengan aplikasi Smart City.

Bu Sylvi mengatakan, tidak ada PNS yang kerja. Astaga, Bu Sylvi ini kemana aja? Kita ini ada PNS 1 persen minimal di DKI, lho. Kita pernah beli kursi untuk PNS di DKI lho.

Jadi mohon maaf, banyak data yang sesat.

Tanggapan paslon 1 atas jawaban paslon 2 dan 3

Sylvi: Perempuan itu harus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi. Ini bukan rencana induksi saja, tapi bagaimana prakteknya. Masa PKK harus dibatasi? PKK adalah gerakan masyarakat yang lahir dari bawah.

Kota yang aman untuk perempuan dan anak, pasti aman untuk semua. Ketika kita bicara disabilitas, ada enggak sih di kantor Balai Kota yang disabilitas bekerja? Di BUMD-BUMD kita bisa, lho. Tapi sudah ada berapa? Yang konkret-konret saja.

Bicara anak, kantor-kantor kelurahan bisa lho dibangun tempat-tempat ruang bermain untuk anak.

Tanggapan paslon 3 atas jawaban paslon 1 dan 2

Anies: Ketika bicara kebutuhan penyandang disabilitas, mereka berasumsi saya, kami semua tahu. Ada standar dan prosedur di dunia. Komitmen kami, dalam semua kebijakan, akan mengajak warga penyandang disabilitas terlibat dalam penyusunannya.

Di koridor 13 busway, ada 10 halte. Dari 10 halte, hanya ada 1 yang gunakan ramp. Efeknya, penyandang disabilitas, ibu hamil, kursi bayi, semuanya tidak bisa manfaatkan fasilitas. Dan ini dibangun baru-baru ini, bukan 10 atau 5 tahun lalu.

Libatkan mereka, agar setiap kebijakan di kota ini adalah untuk semua, bukan sebagian. Agar penyandang disabilitas mengatakan, Saya bersyukur tinggal di Jakarta.

Kita ada UU No. 8, terima kasih pada Partai Gerindra sebagai penyokong utama UU ini.

Pertanyaan untuk paslon 1: Transportasi aman, nyaman, bagi lansia, perempuan, anak-anak, disabilitas, dibutuhkan tata ruang yang universal untuk akomodir seluruh masyarakat. Apa yang akan Anda lakukan 5 tahun ke depan?

Agus: Selama saya bergerilya di lapangan, saya temui banyak penyandang disabiltias yang mengatakan sangat sulit untuk dapatkan transportasi publik yang aman dan nyaman. Mereka katakan, tidak butuh dikasihani, tapi butuh diperdayakan.

Saya akan meyakinkan bahwa transportasi publik benar-benar memikirkan kebutuhan mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Misal, jalan datar di halte. Di dalam kendaraan umum, harus disiapkan space khusus. Apa keinginan mereka, itu yang kita akomodasi.

Tidak sulit, karena tidak butuh teknologi yang khusus. Kita ingin yakinkan kaum disabilitas untuk peroleh kesempatan yang baik. Kami ingin tingkatkan jumlah sekolah inklusi sebanyak 800an agar banyak anak-anak penyandang disabilitas yang berkualitas.

Pertanyaan untuk paslon 3: Program penguatan sumber daya perempuan apa yang harus dilakukan agar menunjang pembangunan kota?

Anies: Prinsip kita adalah akan melibatkan mereka yang sudah bergerak di dalam tema perempuan dan pemberdayaan. Saya pernah di birokrasi. Kami memiliki kemampuan untuk menggandakan, tapi bicara inovasi, warga lebih banyak miliki terobosan.

Caranya, kami akan ajak organisasi-organisasi. Tidak ada kota di Indonesia yang miliki organisasi aktivis di Jakarta. Komitmen kita diterjemahkan dalam bentuk dana. Tidak selamanya pemberdayaan perempuan dilaksanakan oleh birokrasi dan PNS. Kita memiliki aktivis yang memberdayakan, misal, perempuan di Ciliwung.

Lalu, secara khusus kita akna bangun program perempuan wirausaha mandiri agar bisa berusaha di rumah. Disiapkan modalnya, pendampingannya. Dan kami akan libatkan private sector agar menjadi pasar.

Pertanyaan untuk paslon 2: Sebagian besar penyandang disabilitas harus berkompetisi tidak seimbang dalam mendapatkan pekerjaan layak, karena keterampilan, diskriminasi, dan terbatasnya fasilitas pendukung. Apa solusi Anda?

Ahok: Secara prinsip, kami akan jadi provinsi pertama yang mengimplementasikan UU Penyandang Disabilitas. Pemerintah minimal terima 2 persen penyandang disabilitas.

Kita lihat, butuh pendataan, karena kita harus mengenali penyandang disabilitas ini memiliki keunggulan. Kita harus tahu datanya siapa mereka.

Yang tunarungu tentu berbeda dengan tunanetra. Kenapa tunanetra harus jadi tukang pijat? Mereka bisa terima telepon. Itu mengapa data penting. Ini bukan hanya asal omong.

Sampai urusan kecil, kami punya Jakarta TransCare. Yang tidak mampu, kami jemput, antar ke halte-halte bus terdekat. Trotoar kami pun ramah disabilitas.

Mengapa program nomor 3 lebih unggul dari yang lain?

Sandiaga: Salah satu permasalahan narkoba, itu kemiskinan dan kebodohan. Lebih dari 12 bulan saya keliling Jakarta, ditemani aktivis anti-narkoba. Kita melihat, permasalahan itu strukturnya di sistem pendidikan.

Ada inisiatif micro finance untuk perempuan. Begitu perempuan itu sejahtera, ia bisa melihat anak-anaknya sekolah dengan sejahtera. Kewirausahaan sosial itu bisa membantu berantas narkoba dan kemiskinan.

Anies: Ketika kita buat RW Siaga, programnya bukan hanya mengurusi kesehatan, tapi ditingkatkan pengamanan dan kegiatan olahraga. Perda tidak hanya pidana. Penutupan dan pelarangan itu bisa diatur dalam Perda.

Kita bicara distributor, mereka yang kena narkoba harus dijauhkan dari stigma. Kami bangun nuansa positif dan membalikkan stigma terhadap mereka.

Mengapa program paslon nomor 2 lebih unggul dari yang lain?

Ahok: Saya perjelas, gubernur DKI itu kalau dikasih pangkat, kira-kira itu letjen, 3 bintang. Tapi letjen pun tidak bisa menghukum orang melanggar narkoba.

Di Rusun Marunda, ditemukan 7 pakai narkoba dari anak umur 10-13 tahun. Mereka dari kecil sudah pakai narkoba.

Di lantai atas, ditemukan kondom. Kami berikan pendampingan profesional dan mandiri. Minimal butuh 3 tahun untuk lakukan pendampingan. Maka kami buat aktivitas olahraga agar mereka lebih produktif.

Kami buat Rusun Cup, bagi mereka yang menang akan kami kirim ke Barcelona, Spanyol. Kami bantu mereka melalui KJP. Kami bantu mereka agar mereka beli daging sapi, ayam dengan harga murah, agar gizi mereka cukup.

Mengapa program paslon nomor 1 lebih unggul dari yang lain?

Agus: Saya ingin tanggapi langkah-langkah untuk mencegah dan membasmi narkoba. Ada 3 aspek. Pertama, preventif melalui sosialisasi, edukasi formal maupun informal. Kami ingin yakinkan masyarakat pahami bahaya narkoba.

Saya punya background militer. Saya akan tegas memberantas narkoba. Bagi bandar dan pengedar tidak ada kata ampun.

Kita ingin mereka yang menjadi korban segera direhabilitasi. Bagi pengedar dan bandar, diberikan hukuman sekeras-kerasnya.

Upaya rehabilitasi, keluarga sangat penting untuk bangkitkan semangat hidup mereka kembali.

Terkait perlindungan anak, kami ingin jadikan ramah anak. Jangan ada kekerasan terhadap mereka. Kita ingin yakinkan ada CCTV di tempat-tempat publik sehingga tidak ada predator yang memangsa anak-anak kita.

Pertanyaan untuk paslon 2: Kekerasan terhadap anak cukup tinggi. Ada 240 kekerasan dalam 1 semester di 2016. Apa langkah konkret yang akan Anda lakukan untuk buat Jakarta kota yang aman bagi anak?

Djarot: Untuk menangani narkoba, ada 3 faktor. Pertama, individu. Kedua, lingkungan. Ketiga, kemudahan mendapatkan narkoba.

Strategi yang sudah dilaksanakan: Membangun komunitas warganya agar bisa berinteraksi. Untuk melawan narkoba harus dimulai dari individu dan lingkungan.

Penegakan hukum itu harus konsisten dan berkelanjutan kepada pengedar-pengedar narkoba. Perda adalah upaya preventif.

Dari yang sudah kita kerjakan, memang masih ditemukan peredaran narkoba di tempat hiburan. Tapi kami tegas, jika ditemukan menjual narkoba, setelah diberi 2 peringatan, kami tutup tidak boleh membuka tempat hiburan lagi.

Pertanyaan untuk paslon 2: Kekerasan terhadap anak cukup tinggi. Ada 240 kekerasan dalam 1 semester di 2016. Apa langkah konkret yang akan Anda lakukan untuk buat Jakarta kota yang aman bagi anak?

Djarot: Untuk menangani narkoba, ada 3 faktor. Pertama, individu. Kedua, lingkungan. Ketiga, kemudahan mendapatkan narkoba.

Strategi yang sudah dilaksanakan: Membangun komunitas warganya agar bisa berinteraksi. Untuk melawan narkoba harus dimulai dari individu dan lingkungan.

Penegakan hukum itu harus konsisten dan berkelanjutan kepada pengedar-pengedar narkoba. Perda adalah upaya preventif.

Dari yang sudah kita kerjakan, memang masih ditemukan peredaran narkoba di tempat hiburan. Tapi kami tegas, jika ditemukan menjual narkoba, setelah diberi 2 peringatan, kami tutup tidak boleh membuka tempat hiburan lagi.

Pertanyaan untuk paslon 1: Rehabilitasi narkoba dinilai tidak berhasil, apa langkah Anda untuk berantas narkoba?

Sylvi: Bicara narkoba, per hari ada 500 ribu penyalahguna narkoba. Yang terkena dampak, ada 2 juta. Jakarta darurat narkoba. Ini yang paling penting dari segi keluarga. Pendidikan agama penting. Kami punya program pemberdayaan masyarakat Rp1 M untuk 1 RW. Agar RT/RW dasawismanya ngopeni yang namanya narkoba. Ketika setiap orang ada tanda-tandanya, akan ada langkahnya dari keluarga.

Peran perempuan di sini sangat penting. Pendidikan juga.

Agus: Rehabilitasi harus dilakukan secara bersama-sama. Keluarga penting, tapi pemerintah juga punya tanggung jawab moral yang penting. Seluruh korban bukan hanya dipulihkan tapi diperdayakan kembali. Agar ketika kembali, mereka bisa punya self confidence dan bermanfaat bagi masyarakatnya.

Pertanyaan untuk paslon 3: Data BNN 2015, prevalensi penggunaan narkoba Jakarta tertinggi, sekitar 5 persen. Strategi paslon menghambat jaringan penyebaran narkoba dari dalam penjara?

Anies: Narkoba ada 2 aspek. Sisi supply dan demand. Demand, kita membuat warga imun terhadap godaan narkoba. Kedua, membuat lingkungan yang aman.

Langkahnya, kami akan aktifkan kembali RW Siaga, bukan hanya fokus pada aspek kesehatan, tapi juga ketahanan lingkungan. Mereka terlibat dalam kegiatan keolahragaan dan pendidikan narkoba bagi orangtua.

Di sisi distribusi, kita siapkan Perda yang berikan hukuman ekstra. Satu, distribusi dipangkas. Kedua, anaknya dibuat imun, tahu bagaimana menolak dan mengetahui bahaya narkoba. Dan dibuat lingkungan yang aman.

Pertanyaan untuk paslon 1: Pandangan Anda terhadap sektor informal di Jakarta? Bagaimana langkah Anda mengembangkan sektor ini baik skala individu maupun sosial?

Agus: Sektor informal semakin berkembang, kami sangat peduli agar warga bisa mendapat peluang yang baik, termasuk industri rumahan UMKM. Kami memiliki dana bergulir, skema bantuan usaha.

Kami ingin kembangkan PKL, mereka bukan untuk digusur tapi dikembangkan dan diberdayakan.

Industri kreatif di Jakarta juga sangat potensial. Pemda harus berikan uang dan ruang yang baik, agar industri kreatif bisa berkembang, bukan hanya bagi kaum muda, tapi juga perempuan dan penyandang disabilitas.

Pertanyaan paslon 3: Apa yang akan Anda lakukan untuk atasi persoalan urbanisasi?

Sandiaga: Kami siapkan program OKE OCE, ciptakan 44 pusat pertumbuhan di Jakarta. Data McKinsey Global Institute, 75 persen populasi dunia akan hidup di urban.

90 persen dari ekonomi dunia juga di urban. Jadi kami harus ciptakan lapangan pekerjaan melalui OKE OCE, agar anak muda bisa kreatif.

Hartono bisa menciptakan sepatu ini, misalnya. Bukan hanya di Thamrin atau Sudirman, tapi juga di Condet atau Tambora.

Pertanyaan untuk paslon 2: Kebijakan apa untuk menyambut bonus demografi?

Ahok: Kita telah memasuki MEA, kami menyiapkan dengan baik sisi kesehatan, perumahan, transportasi.

Kami buat pelatihan-pelatihan, termasuk paket ABC bagi orang-orang yang tidak lulus sarjana.

Kami bebaskan PBB supaya tidak ada warga Jakarta yang terkeluar.

Kami bebaskan BPHTB agar tidak perlu bayar pajak sama sekali.

Kami telah lakukan pelayanan terpadu satu pintu. Semua perizinan kami urus dengan baik.

Modal pelatihan dan pendampingan ini akan membuat kami jadi tuan dalam MEA.

Visi-misi Anies

Izinkan kami memulai berikan apresiasi terhadap para perempuan yang mendampingi kami.

Izinkan kami menegaskan bahwa Jakarta hari ini adalah kota yang tidak ramah anak, tidak ramah perempuan, tidak ramah pada warga difabel, dan amat ramah pada narkoba. Kami akan membalikkan itu semua.

Kenyataan, ini bukan salah Pak Gubernur. Ini fakta yang sudah lama di tempat ini.

Kaum perempuan, terburuk nomor 5 di dunia, di bawah Kuala Lumpur, Bangkok, Manila.

Narkoba naik 35 persen dalam setahun. Kami akan berpihak pada perempuan, kaum difabel. Caranya? Kami tidak ingin sok tahu, kami akan undang mereka yang telah terjun ke isu ini. 

Visi-misi Ahok

Peningkatan kualitas kehidupan berarti berbicara tentang keluarga, komunitas. Karena itu kami telah berhasil membangun 188 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak pada tahun lalu.

Filosofinya, tiap rumah tangga memiliki kitab yang sulit dibaca oleh orang lain. Ketika orang mengenal satu sama lain,

Terima kasih Ibu Vero, Ibu PKK, yang bekerja keras laksanakan dasawisma. Kami miliki data yang baik. Ada 600 ribu keluarga yang kami tahu ingin usaha apa, berapa jumlah disabilitas dan sebagainya. Kualitas hidup akan meningkat secara otomatis.

Visi-misi Agus

1. Gizi buruk anak, peringkat 5 terburuk di Indonesia, di bawah Papua Barat.

2. Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tertinggi di Indonesia. Setiap 2,5 jam ada 1 perempuan yang alami kekerasan.

3. Jakarta tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.

4. Per hari ini, ada 500 ribu penyalahguna narkoba, tertinggi di Indonesia.

Solusi Agus:

  • Optimalkan pusat pemberdayaan perempuan dan anak, bangun bimbingan dan konseling di puskesmas.
  • Rehabilitasi terhadap korban narkoba di rumah sakit. Menutup tempat-tempat transaksi narkoba.
  • Tingkatkan prasarana dan sarana bagi disabilitas agar mereka bisa bekerja di Pemda. 

Nama-nama panelis debat ketiga:

  • Komaruddin Hidayat (Dosen UIN)
  • Tolhas Damanik (Aktivis hak-hak penyandang difabilitas)
  • Meutia Ganie (sosiolog UI)
  • Prijono Tjiptoherijanto (ekonom UI)

Ketua KPU DKI Jakarta: Paslon jangan menggoda petugas Pilkada

Ketua KPU DKI Jakarta mengatakan, agar setiap paslon beserta para pendukungnya untuk turut menjaga Pilkada pada 15 Februari nanti agar menjadi bersih, damai, dan aman.

“Jangan goda kami dengan berbagai rayuan, dengan iming-iming. Petugas kami bukan tukang balon yang bisa menggelembungkan suara. Bukan juga tukang timbangan yang bisa menaikkan atau menurunkan suara,” kata Sumarno dalam pidato pembukaan debat pamungkas. 

Megawati batal datang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hadir

Meski sebelumnya dikabarkan akan menghadiri debat, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak datang. Sebagai gantinya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir di tengah pendukung paslon nomor urut 2, Ahok-Djarot

Adu program paslon soal pemberdayaan perempuan 

Tak banyak yang pernah diucapkan Agus-Sylvi soal pemberdayaan perempuan. Namun, salah satu fokus mereka adalah pemberdayaan ekonomi dan kreatifitas dalam dunia usaha.

“Jumlahnya sekarang hampir 50 persen, hampir sama dengan kaum laki-laki,” kata Agus.

Sedangkan Ahok mengatakan, jawaban debat kali ini sudah terpampang dari program yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ia memimpin.

“Kan sekarang di DKI sudah ada pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak, di bawah BPMPKB (Badan Pemberdayaan Manusia, Perempuan, dan Keluarga Berencana),” kata Ahok.

Sementara Anies menjanjikan kredit usaha bagi ibu rumah tangga. Selain itu, ia satu-satunya yang memikirkan cuti hamil selama 3 bulan untuk para suami.

Terkait dengan fasilitas publik, ia menjanjikan penambahan ruang menyusui dan tempat penitipan anak selama orangtuanya bekerja atau beraktivitas. Untuk perempuan yang pulang malam, ia juga mengatakan akan memberikan pendampingan.

Selengkapnya di sini

3 hal mengenai Alfito Deannova 

Komisioner KPU DKI Betty Epsilon Idroos mengaku Alfito dipilih karena dianggap independen dan sudah berpengalaman menjadi presenter di beberapa stasiun televisi. Saat ini, pria berusia 39 tahun itu bekerja sebagai presenter di stasiun televisi CNN Indonesia.

“Dia independen, tidak terlibat dengan pasangan calon mana pun dan sudah terbiasa membawa acara-acara, host berbagai media,” ujar Betty. Baca profil Alfito selengkapnya di sini. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!