Usai cuti kampanye, Ahok kembali jadi Gubernur Jakarta

JAKARTA, Indonesia — Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dipastikan akan tetap menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah masa cutinya berakhir. 

Sebelumnya beredar pemberitaan kalau dirinya akan diberhentikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo karena status terdakwa yang kini disandangnya dalam kasus dugaan penodaan agama.

“Kami tidak mau gegabah mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara pak Ahok, karena bisa saja ada tuntutan balik,” kata Kepala Biro Hukum Kemendagri Widodo Sigit Pudjianto, Jumat 10 Februari 2017.

Saat ini Ahok tengah didakwa dengan dua pasal berbeda, yakni Pasal 156 KUHP yang mengatur ancaman pidana penjara paling lama empat tahun dan pasal 156a KUHP mengatur ancaman pidana paling lama lima tahun. 

Karena itu Kemendagri masih menunggu kepastian pasal mana yang akan digunakan jaksa dalam tuntutan. “Jika tuntutan paling sedikit lima tahun, maka akan berhentikan sementara sampai ada keputusan hukum tetap,” kata Sigit.

Selain itu, untuk memberhentikan seorang gubernur juga ada mekanisme yang harus dilalui, yakni: setelah ada laporan dari Kemendagri kepada Presiden, barulah dikeluarkan SK pemberhentian dari Presiden.

“Pemberhentian sementara kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah sesuai UU Pemda, dilakukan oleh Presiden untuk gubernur dan/atau wakil gubernur,” kata Sigit.

Ia menyimpulkan, apabila belum ada kepastian tuntutan lamanya ancaman penjara kepada Ahok hingga tanggal 11 Februari 2017 —masa akhir cuti kampanye— maka Kemendagri tidak akan mengusulkan pemberhentian sementara kepada Ahok.

Ahok sebelumnya juga sudah menyatakan ia akan tetap bekerja seusai cuti. Mulai Ahad, 12 Februari 2017, ia akan aktif kembali di Balai Kota. Rencananya Ahok akan meresmikan taman di Kalijodo.

“Saya kalau masuk Minggu, kan Sabtu sudah serah terima. Minggu kayaknya teman-teman yang nyumbang kalijodo mau resmiin biar bisa dirawat,” kata dia kepada media. —Rappler.com