Kepolisian Malaysia: Siti Aisyah akan ditahan selama satu minggu

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kepolisian Malaysia: Siti Aisyah akan ditahan selama satu minggu
Kepolisian Malaysia masih memburu empat orang lainnya yang diketahui merupakan warga Korea Utara. Mereka sudah meninggalkan Malaysia di hari Kim Jong-Nam terbunuh.

JAKARTA, Indonesia – Personel kepolisian Malaysia akhirnya mengkonfirmasi adanya keterlibatan seorang WNI dalam pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un. WNI itu akan ditahan selama satu pekan.

Informasi itu disampaikan oleh Wakil Inspektur Kepolisian Malaysia, Jenderal Polisi Tan Sri Noor Noor Rashid Ibrahim dalam sebuah jumpa pers di Bukit Aman pada Minggu, 19 Februari.

“Tersangka ketiga bernama Siti Aisyah, seorang warga Indonesia berusia 25 tahun dan bekerja di sebuah tempat spa. Dia tiba di Malaysia pada tanggal 2 Februari melalui Batam,” ujar Rashid di hadapan ratusan media lokal dan internasional pada Minggu, 19 Februari.

Aisyah akan ditahan selama satu pekan dari tanggal 16-22 Februari. Sementara, tiga tersangka lainnya yang sudah ditangkap yakni Dhoan Thi Huong berusia 28 tahun.

Perempuan itu disebut Rashid tiba di Malaysia 4 Februari melalui Hanoi dan membawa paspor Vietnam. Tersangka kedua yaitu pria asal Malaysia bernama Muhammad Farid bin Jalaluddin dan berusia 26 tahun.

Dalam laporan kepolisian, Farid diketahui sebagai kekasih Aisyah dan bertugas untuk membantu proses penyelidikan. Sementara, tersangka keempat yang baru saja ditahan oleh kepolisian Negeri Jiran adalah pria asal Korea Utara, Ri Jong-Chol dan berusia 47 tahun.

“Dia masuk ke Malaysia pada tanggal 6 Agustus 2016 dan bekerja di departemen informasi dan teknologi di Jalan Razak, Kuala Lumpur,” kata dia.

KBRI Kuala Lumpur sudah berusaha menemui Aisyah yang kini dipindahkan penahanannya dari penjara Selangor ke Cyberjaya. Pemerintah juga sudah mengutus pengacara retainer KBRI dari kantor pengacara Gooi & Azura.

Sebelumnya, Aisyah juga telah mengikuti rekonstruksi perdana yang dilakukan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2 pada Jumat, 17 Februari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Rappler dari seorang sumber, adegan di dalam rekonstruksi sama seperti yang selama ini ditulis di berbagai media.

Adegan yang dipraktikan antara lain Aisyah membekap Kim Jong-Nam dengan menggunakan sapu tangan tanpa tahu konsekuensi dari perbuatan itu.

Kronologi kejadian

Adegan dalam rekonstruksi yang dipraktikan oleh Aisyah sejalan dengan pernyataan Rashid dalam jumpa pers hari ini. Menurut laporan yang diterimanya, pada Senin, 13 Februari, seorang pria Korea Utara mendatangi petugas layanan penumpang Berhad di bandara dan mengaku kepalanya pusing.

“Kepada petugas, dia sudah didekati oleh dua orang perempuan yang tidak diketahui identitasnya. Wajahnya dibekap dari belakang dengan cairan tertentu dan langsung merasa pusing,” ujar Rashid.

Personel kepolisian yang tengah bertugas kemudian membawanya ke klinik di lantai 2 KLIA 2. Tetapi, setelah kondisinya dianalisa, petugas klinik kata Rashid memutuskan pria Korut itu harus dibawa ke rumah sakit.

“Setelah tiba di Rumah Sakit Putra Jaya, dokter yang menanganinya menyebut dia telah tewas pukul 11:00 waktu setempat,” ujar Rashid.

Berdasarkan dokumen pribadi yang dibawa, pria asal Korut itu, Rashid menjelaskan, bernama Kim Chol dengan nomor paspor 8364 100 7047 dan berusia 47 tahun.

Buru empat tersangka lain

Saat ini, kepolisian Malaysia masih memburu empat orang lainnya yang diduga sebagai otak pembunuhan terhadap Kim Jong-Nam. Keempatnya diketahui merupakan warga Korut dan tiba di Malaysia dalam waktu yang berbeda.

Keempat warga Korut itu diidentifikasi sebagai berikut:

 

  • Hong Song-Hac, tiba di Kuala Lumpur tanggal 31 Januari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • O Jong Gil, tiba di Kuala Lumpur tanggal 7 Februari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • Ri Jae Nam, tiba di Kuala Lumpur tanggal 1 Februari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • Ri Ji Hyon, tiba di Kuala Lumpur tanggal 4 Februari dan meninggalkan Negeri Jiran pada tanggal 13 Februari

 

“Kami sudah mengecek dan telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah meninggalkan Malaysia di hari yang sama ketika peristiwa itu terjadi,” ujar Rashid sambil mengatakan mereka masih membutuhkan keterangan dari beberapa orang lainnya.

Oleh sebab itu, kepolisian Malaysia mengimbau kepada siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus pembunuhan Kim Jong-Nam agar menghubungi personel polisi.

Ke mana empat orang itu pergi? Rashid tidak ingin mengungkapnya. Namun, dia menyebut keempat orang itu masuk ke Malaysia dengan paspor biasa. Polisi Malaysia juga akan bekerja sama dengan interpol seandainya dibutuhkan. 

“Saat ini kami belum membutuhkan bantuan dari negara lain kecuali jika memang diperlukan,” katanya.

Dalam jumpa pers itu, Rashid juga menegaskan personel kepolisian tidak tertarik mengenai sisi politis dalam peristiwa pembunuhan Kim Jong-Nam. Yang menjadi perhatian mereka justru mengapa orang-orang itu melakukan tindak kejahatan tersebut di Negeri Jiran.

“Tugas kami saat ini mengumpulkan fakta, meninjau kembali bukti dan membawa pelaku ke meja pengadilan,” kata dia.

Tes DNA dibutuhkan

TES. Seorang pejabat forensik Malaysia berjalan keluar dari ruang forensik di Rumah Sakit Kuala Lumpur pada 16 Februari 2017, di mana jasad Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-Un disemayamkan. Foto oleh Manan Vatasyayana/AFP

Sementara, hingga saat ini pihak otoritas berwenang di Malaysia masih menunggu anggota kelurga terdekat dari Kim Jong-Nam datang untuk bisa mengidentifikasi jasadnya. Selain itu, mereka juga membutuhkan kehadiran keluarga untuk membantu proses tes DNA.

Sebab, jika tidak maka mereka tidak bisa memulangkan jasad Kim Jong-Nam ke Korut.

“Yang pertama bisa melakukan identifikasi adalah keluarga dekat seperti anak, kakak, adik atau istri. Jika mereka datang, maka harus bisa menunjukkan bukti jika mereka terkait dengan Kim Jong-Nam,” ujarnya.

Rasyid juga membenarkan juga proses autopsi terhadap jasad Kim Jong-Nam telah rampung pada Rabu, 15 Februari. Kendati begitu, kepolisian Malaysia masih belum berani menyimpulkan penyebab kematian pria yang banyak menghabiskan waktunya di luar Korut.

“Kami masih menunggu hasil toksikologi,” tutur dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!