Kisah Dennis Nenometa, anggota pasukan oranye yang gugur ketika bertugas

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kisah Dennis Nenometa, anggota pasukan oranye yang gugur ketika bertugas

ANTARA FOTO

Dennis terpleset dan jatuh ke sungai ketika tengah memantau ketinggian banjir di Kali Batik, Kelapa Gading.

JAKARTA, Indonesia – Sungguh malang nasib Dennis T. Nenometa, anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat tengah bertugas untuk memantau ketinggian air banjir di area Kali Batik tiba-tiba dia terpeleset dan hanyut terbawa arus sungai pada Selasa, 21 Februari sekitar pukul 05:30 WIB.

Menurut penuturan seorang saksi mata, anggota pasukan oranye berusia 25 tahun itu juga sempat mengabadikan foto untuk dilaporkan ke masyarakat dan pimpinannya.

“Korban sedang dalam proses pengambilan gambar dari dekat jembatan besi. Sementara, Kali Batik itu tadi arusnya kencang dan meluap. Saat berusaha ambil gambar, dia terpeleset dan jatuh bersama motor dan rekannya,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono.

Satu buah mobil SAR Damkar Jakarta Utara dan satu kapal karet sempat dikerahkan untuk menyisir lokasi dan mencari Dennis serta rekannya. Lokasi kejadian pun sempat ditutup agar tidak dilintasi oleh warga.

Pencarian Dennis berbuah manis. Namun, sayang, dia ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa. Menurut informasi dari Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakut, Satriadi Gunawan, jasad Dennis ditemukan Rabu, 23 Februari sekitar pukul 11:45 WIB.

“Dennis ditemukan masih mengenakan seragam oranye yang ia kenakan saat bertugas di lokasi banjir kemarin. Jasad korban pun sudah kaku,” kata Satriadi di Jakarta pada hari ini.

Maka, duka pun menyelimuti keluarga dan rekan-rekannya di PPSU. Mereka mulai mendatangi rumah Dennis di area Kelapa Gading, Jakut.

Menurut seorang tetangga Dennis, jasadnya belum tiba di rumah duka.

“Jasadnya masih disemayamkan di Gereja GBI Rawa Sengon,” ujar tetangga yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada media.

Dennis meninggalkan seorang istri yang tengah mengandung delapan bulan dan puteri yang duduk di bangku Sekolah Dasar.

Ahok apresiasi pasukan oranye

Wafatnya Dennis juga didengar oleh Gubernur DKI, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Dia mengapresiasi kinerja pasukan oranye yang dikenal tidak menyerah untuk mengatasi dan membantu korban banjir.

“Sampai ada satu (petugas PPSU) yang meninggal dan baru ketemu tadi,” kata Ahok di Balai Kota dan dikutip media.

Dia memastikan pemerintah memberikan santunan kepada keluarga korban. Karena terdaftar di BPJS, maka kata Ahok keluarga korban akan menerima santunan sekitar Rp 100 juta.

Sementara, Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat mengimbau para anggota pasukan oranye untuk selalu menjaga keamanan ketika bertugas. Faktor keselamatan menjadi faktor yang utama dan harus dipikirkan.

“Termasuk saat kami kemarin mengunjungi pintu air di Karet, ada petugas yang tengah bekerja. Dia bergelayutan untuk memberikan pertolongan kepada warga. Saya nasihati jaga keamanan, diikat yang aman dan jangan sampai terpeleset,” kata Djarot kepada media.

Penting bagi warga DKI

PASUKAN ORANYE. Pasukan oranye bertugas menangani kebersihan di area DKI Jakarta baik yang di sungai maupun di saluran air. Foto diambil dari situs Jakarta Smart City

Pasukan oranye merupakan bagian dari Dinas Kebersihan DKI. Ada dua jenis anggota yang mengenakan pakaian berwarna oranye ini yaitu pekerja harian lepas (PHL) unit pengelola kebersihan Badan Air Dinas Kebersihan dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI, Isnawa Adji, PHL bertugas membersihkan tumpukan sampah di sungai, sedangkan PPSU bertugas menangani sampah di saluran air.

Kebersihan sungai di Jakarta ditangani Dinas Kebersihan sejak tahun 2012. Sebelumnya, kebersihan sungai menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI.

“Mereka wajib report harian melalui media sosial Twitter @kebersihandki. Ada Facebook tiap kecamatan, Path dan Instagram. Mereka wajib tindak lanjuti pengaduan masyarakat,” ujar Isnawa kepada media.

Walaupun bertugas menangani sampah, tetapi PPSU mendapatkan benefit yang sama seperti pegawai pada umumnya. Mereka diberikan gaji di atas UMR setiap bulan dan BPJS kesehatan. Jika memiliki anak, maka Pemprov DKI juga memberikan fasiltas KJP agar mereka bisa bersekolah.

Setiap hari raya, mereka juga menerima THR sebesar satu kali gaji.

“Mereka juga mendapat prioritas untuk tinggal di rumah susun dan naik bus TransJakarta gratis,” kata Isnawa. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!