Pidato Raja Salman di DPR: Rapatkan barisan untuk melawan terorisme

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pidato Raja Salman di DPR: Rapatkan barisan untuk melawan terorisme
Pidato Raja Salman disampaikan sekitar 10 menit dan menggunakan Bahasa Arab.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengajak Indonesia untuk merapatkan barisan dan menghadapi tantangan yang tengah dihadapi oleh umat Islam saat ini. Ada empat tantangan yang disebut oleh Raja Salman, yakni fenomena terorisme, benturan peradaban, tak ada penghormatan terhadap kedaulatan negara dan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain.

Hal itu disampaikan Raja ketika memberikan pidato di sidang paripurna gedung DPR pada Kamis siang, 2 Maret. Ajakan itu direalisasikan oleh Saudi dengan meneken nota kesepahaman di antara dua kepolisian untuk mengatasi kejahatan trans nasional.

“Sesungguhnya, tantangan yang kita hadapi, khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri telah mengharuskan kita untuk menyatukan barusan dalam menghadapi tantangan tersebut,” ujar pemimpin yang telah memasuki usia 81 tahun itu.

Raja Salman kembali menyampaikan kunjungannya yang pertama ke Indonesia dilakukan sebagai bentuk langkah balasan karena Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah berkunjung lebih dulu ke Saudi pada tahun 2015 lalu (BACA: Foto kunjungan Jokowi ke Arab Saudi). Hal itu dilakukan, kata Raja Salman, dalam rangka meningkatkan kerjasama di seluruh bidang yang diharapkan bisa memberi manfaat bagi kedua negara.

Berikut isi pidato Raja Salman di DPR:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah.

Yang Mulia Bapak Ketua DPR RI,

Saudara-saudariku yang terhormat,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Izinkan saya untuk mengawali sambutan ini dengan menyampaikan penghargaan kami yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan Rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keramahan dan sambutan hangat, seraya menyampaikan perasaan bahagia atas keberadaan saya bersama para hadirin sekalian.

Sesungguhnya kunjungan ke negara Yang Mulia kali ini yang diawali dengan kunjungan serupa yang telah dilakukan oleh saudara saya Yang Mulia Bapak Presiden ke Kerajaan Arab Saudi dan saling tukar menukar kunjungan antara pejabat tinggi di kedua negara, ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kerjasama di seluruh bidang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa kita yang bersahabat.

Para hadirin sekalian,

Sesungguhnya tantangan yang kita hadapi, khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban (The Clash Of Civilization), tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta melakukan intervensi terhadap urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.

Penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas peran dewan yang terhormat dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara kita yang bersahabat di seluruh bidang. Saya juga memberikan apresiasi atas penandatanganan sejumlah kesepakatan dan MOU antara kedua negara dalam kunjungan kali ini.

Saya berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Semoga senantiasa memberikan Taufik dan Ridhonya kepada kita sekalian.

Sebelum menyampaikan pidato, pihak DPR memutar film berisi kunjungan Raja Faisal yang pada 47 tahun lalu juga berkunjung ke gedung parlemen itu. Sama seperti ketika berada di Istana Bogor, sambutan yang diterima oleh Raja Salman di gedung DPR sangat tinggi.

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang menggunakan kesempatan itu untuk mencuri swafoto dengan tampilan belakang Raja Salman. Hal tersebut sempat menyulitkan Raja Salman yang ingin meninggalkan gedung DPR menuju ke Masjid Istiqlal.

Sementara, salah satu tamu yang dinanti, Rizieq Shihab tidak terlihat berada di ruang paripurna. Kuasa hukum Rizieq, Kapitra Ampera mengatakan kliennya itu akan bertemu dengan Raja Salman saat dia berkunjung ke DPR.

 Bersyukur dapat sambutan luar biasa

Sementara, di kesempatan yang berbeda, Raja Salman mengaku terkesima akan tingginya antusiasme rakyat Indonesia untuk memberikan penyambutan ketika dia berangkat menuju ke Istana Bogor. Ribuan pelajar dari tingkat SD hingga SMA sengaja berdiri di sepanjang pinggir jalan di depan Istana sambil membawa bendera Indonesia dan Saudi.

“Iya, sejak kemarin dia sangat surprise dan di luar dugaannya mengenai sambutan masyarakat Indonesia yang begitu luar biasa. Dia mengatakan ini seperti demonstrasi ketika memasuki kota Bogor. Dia tidak mengira sama sekali akan ada puluhan ribu masyarakat berjejer di kiri-kanan meskipun diterpa hujan yang cukup lebat,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menirukan kalimat Raja Salman di Istana Negara pada Kamis, 2 Maret.

Lukman mendapat kesempatan langka karena bisa berada satu mobil dengan Raja Salman. Atas perhatian yang demikian besar, Raja Salman merasa bersyukur. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!