Malaysia tangkap 1 WNI terduga teroris yang akan serang Raja Salman?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Malaysia tangkap 1 WNI terduga teroris yang akan serang Raja Salman?
Berdasarkan hasil penyelidikan, WNI itu menerima perintah dari Mohamad Wanndy Mohamad Jedi untuk melakukan serangan dengan menggunakan alat peledak yang sudah dirakit dan diletakan di dalam mobil.

JAKARTA, Indonesia – Kepolisian Malaysia mengungkap pihaknya berhasil menangkap tujuh orang terduga teroris pada akhir bulan Februari jelang kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz ke Negeri Jiran itu. Dua orang di antaranya berencana untuk melakukan serangan masif dengan peledak rakitan yang diletakan di dalam mobil.

Menurut Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar ketujuh orang ini merupakan bagian dari jaringan Kelompok Negara Irak Islam Suriah (ISIS) yang berada di Negeri Jiran. Bahkan, satu di antara tujuh orang itu merupakan WNI.

“Mereka berencana untuk menyerang rombongan Raja Arab Saudi ketika mereka melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur. Kami berhasil menangkap mereka dalam waktu yang singkat,” ujar Khalid kepada pada Selasa, 7 Maret seperti dikutip kantor berita Reuters

Penangkapan terhadap ketujuh orang itu dilakukan pada tanggal 21-26 Februari oleh divisi khusus kepolisian penanganan terorisme di area Selangor dan Kuala Lumpur. WNI yang diketahui seorang pria ditangkap pada tanggal 21 Februari bersama seorang warga Malaysia.

Warga Indonesia berusia 28 tahun itu pernah dideportasi dari Turki pada bulan Juni 2016 usai ditahan karena diduga mencoba masuk ke Suriah secara ilegal untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Keduanya ditangkap di Kepong, Kuala Lumpur dan masing-masing bekerja sebagai teknisi pabrik dan petani.

Berdasarkan hasil penyelidikan, keduanya menerima perintah dari Mohamad Wanndy Mohamad Jedi untuk melakukan serangan dengan menggunakan alat peledak yang sudah dirakit dan diletakan di dalam mobil. Kemudian, mereka melarikan diri menuju ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Tersangka ketiga yang ditahan oleh seorang pria dari Asia Timur. Dia berusia 37 tahun dan ditangkap pada tanggal 23 Februari di Petaling Jaya, Selangor.

Pria tersebut diyakini sebagai anggota kelompok teror di Asia Timur yang kerap menggunakan Malaysia sebagai tempat transit dan persembunyian. Dia masuk ke Malaysia di tahun 2011 lalu dengan menggunakan kartu pas pelajar yang diduga palsu.

Berdasarkan penyelidikan awal, tersangka membenarkan jika memiliki hubungan dengan anggota lain di kelompok teror Asia Timur. Kelompok itu pula yang diduga terlibat untuk mengatur perjalanan mereka dari Malaysia menuju ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Sisa 4 tersangka lainnya berasal dari Yaman dan ditangkap di Serdang serta Cyberjaya pada tanggal 26 Februari. Mereka dicurigai merupakan bagian dari anggota pemberontak di Yaman.

Hasil penyelidikan awal menunjukkan mereka juga terlibat dalam sindikat pemalsuan dokumen perjalanan. Dalam operasinya, otoritas berwenang sudah menyita berbagai paspor internasional dan uang tunai senilai 270 ribu ringgit atau setara Rp dalam beberapa pecahan mata uang. Uang itu diduga akan disalurkan kepada kelompok pemberontak di Yaman.

Ketujuh orang itu ditahan karena dicurigai akan melakukan tindak kejahatan teror dan akan diselidiki di bawah Undan-Undang menyangkut keamanan yang disahkan tahun 2012 lalu. Satu tersangka lainnya ditahan menggunakan UU Imigrasi.

Raja Salman memulai kunjungan kerja di Malaysia pada tanggal 26 Februari hingga 1 Maret. Pemimpin berusia 81 tahun itu kemudian bertolak ke Jakarta untuk melakukan kunjungan kerja dan berlibur. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!