SEA Games

Siswa TK terluka akibat dicakar bayi harimau benggala di Jatim Park

Eko Widianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Siswa TK terluka akibat dicakar bayi harimau benggala di Jatim Park
Traian Ayu Putri yang berusia 5 tahun mengalami luka robek di dada, pundak, leher dan luka cakar di perut serta punggung usai dicakar oleh bayi harimau benggala.

MALANG, Indonesia – Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Dharmawanita Dhoko, Kabupaten Kediri menjadi korban cakaran bayi harimau Benggala asal India di Secret Zoo, Jawa Timur Park II, Oro Oro Ombo, Junrejo, Kota Batu pada Rabu, 15 Maret. Akibatnya, korban yang masih berusia 5 tahun mengalami luka robek di dada, pundak, leher dan luka cakar di perut dan punggung.

Korban yang diketahui bernama Traian Ayu Putri telah menjalani operasi dan perawatan di Rumah Sakit Baptis Batu. Putri dicakar oleh harimau Benggala saat tengah melakukan sesi foto bersama. Satwa liar yang terlihat lucu dan menggemaskan itu berubah beringas dan langsung mencakar korban. Saat itu, ibu Putri, Ajeng Sulistyowati ikut foto bersama bayi harimau itu.

Namun, siswa lainnya berteriak dan membuat kegaduhan sehingga membuat anak harimau itu ketakutan dan bertindak tidak terkontrol. Pawang harimau berusaha mencegah, namun tidak berdaya ketika melihat hewan mamalia itu mengoyak tubuh bocah tersebut.

Mengetahui puterinya terluka, Ajeng kemudian memberikan pertolongan dengan membawa ke klinik di Secret Zoo. Namun, petugas medis tidak bisa menangani dan merujuk Putri untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Baptis. Kini Putri masih menjalani pemulihan.

Nenek Putri, Trin Nurdiana saat menjaga di rumah sakit mengatakan tidak akan mengajukan tuntutan hukum atas kejadian itu. Apalagi pihak Jatim Park Group sudah berjanji akan memberikan pengobatan hingga sembuh.

“Paling parah (luka) di leher. Beruntung, saat kejadian dia tidak (langsung) pingsan. Yang penting Putri kembali sehat,” kata Trin seraya berharap cucunya bisa kembali pulang ke rumahnya di Kediri.

Sementara, kepolisian Resor Batu menurunkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka juga memeriksa dan meminta keterangan para saksi mata yang mengetahui langsung kejadian itu. Saat peristiwa itu berlangsung ada dua pawang atau animal keeper yang bertanggung jawab.

“Penyelidikan jalan terus, jika ada kelalaian ada sanksi hukum,” ujar juru bicara Polres Batu, Ajun Komisaris Waluyo.

Murni kecelakaan

Sementara, juru bicara Jatim Park Group, Titik Ariyanto S mengaku manajemen akan bertanggung jawab sepenuhnya. Mereka sudah berkomitmen semua biaya pengobatan akan ditanggung oleh manajemen Jatim Park Group. Putri akan dirawat hingga sembuh.

“Kejadian ini murni kecelakaan. Siapa pun tidak ada yang berharap ada kejadian tersebut,” ujar Titik.

Menurutnya, harimau Benggala berusia enam bulan tersebut sudah terbiasa foto bersama para pengunjung. Setelah kejadian ini, pihak manajemen akan mengevaluasi wahana foto bersama satwa.

“Tergantung keputusan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) apakah masih boleh ada foto bersama satwa atau tidak,” kata dia lagi.

Tetap satwa liar

Sementara organisasi Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA) meminta agar foto bersama satwa di kebun binatang dihentikan. Lantaran harimau merupakan satwa yang tetap muncul sifat liarnya, sehingga tetap berpotensi liar dan di luar kendali.

“Foto dengan satwa di kebun binatang bukan tindakan yang bijak. Ada potensi berbahaya bagi pengunjung,” ujar Ketua PROFAUNA, Rosek Nursahid.

Jika satwa liar mengalami stress, katanya, bisa melukai pengunjung. Satwa liar seperti harimau meski terlihat jinak dan lucu namun mereka masih memiliki karakter liar dan buas.

“Satwa juga rawan menularkan penyakit zoonosis dari satwa ke manusia dan sebaliknya,” kata dia.

Rosek juga menjelaskan menggunakan satwa di kebun binatang untuk berfoto telah mengabaikan standar animal welfare atau kesejahteraan satwa. Oleh sebab itu PROFAUNA dan Indonesian Society for Animal Welfare (ISAW) mendesak agar kegiatan foto dengan satwa secara langsung di kebun binatang dihentikan. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!