Doa lintas iman untuk KH Hasyim Muzadi

Eko Widianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Doa lintas iman untuk KH Hasyim Muzadi
Bagi umat Katolik, almarhum KH Hasyim Muzadi dianggap sosok yang dapat menciptakan perdamaian.

MALANG, Indonesia – Lantunan doa terdengar dipanjatkan bagi almarhum Kiai Haji Hasyim Muzadi yang wafat pada Kamis pagi, 16 Maret. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu meninggal di usia 72 tahun karena sakit. (BACA: KH Hasyim Muzadi tutup usia)

Warga beramai-ramai kemudian memanjatkan doa bagi almarhum usai digelar salat Jumat di beberapa masjid di Malang. Bahkan, selain oleh umat Muslim, doa juga dilantunkan oleh umat Katolik di kota Malang dan Batu. Salah satu gereja yang menggelar doa untuk Hasyim adalah Gereja Paroki Gembala Baik, Batu.

“KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh besar dan seorang negarawan,” ujar pimpinan Gereja Paroki Gembala Baik, Romo Michael Agung.

Ada ratusan umat Katolik yang ikut mendoakan secara khidmat bagi Hasyim pada Kamis malam, 16 Maret. Walau berbeda agama, namun umat Katolik memiliki ikatan batim dengan Hasyim. Selama ini, para pemuka dan umat Katolik menganggapnya sebagai tokoh panutan.

“Kiai Haji Hasyim Muzadi bukan hanya milik NU dan umat Islam, tetapi milik bangsa,” ujar Romo Michael.

KH Hasyim Muzadi dan KH Abdurrahman Wahid dianggap berperan meredam konflik dan menginginkan suasana damai, khususnya pasca terjadi tragedi pembakaran Gereja Katolik di Situbondo pada tahun 1996 lalu.

Hasyim disebut membela dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi umat Katolik.

“KH Hasyim Muzadi meyakinkan peristiwa itu bukan disebabkan faktor perbedaan keyakinan,” kata dia.

Oleh sebab itu, para tokoh Katolik merasa nyaman dan memiliki kekuatan untuk menjaga kebangsaan dan persatuan. Hasyim juga dianggap mengerti dan paham mengenai karakter orang Indonesia, sehingga tahu setiap langkah yang harus ditempuh dalam mengurai permasalahan bangsa.

Hasyim juga tahu bagaimana harus bekerjasama untuk mencapai kesejahteraan hidup bersama, tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras dan golongan.

“Kecintaan terhadap filosofi Pancasila menjadikan Beliau selalu sebagai pembela kaum minoritas,” kata dia.

Sebelum misa dan doa bersama digelar, pengurus gereja sempat memutar video perjalanan hidup bekas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Mulai dari bawah

Ketua Pengurus NU cabang Kabupaten Malang, Umar Usman mengaku kagum dengan sosok KH Hasyim Muzadi lantaran dia sederhana. Hasyim disebut Umar memulai menjadi pengurus NU dari jajaran paling bawah. Pada tahun 1964 lalu, Hasyim menjadi Ketua Ranting NU Bululawang.

Selama menjadi pengurus, kata Umar, dia konsisten membangun organisasi. Maka tak heran jika dia dipercaya menjadi Ketua Pengurus Cabang NU di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

“Beliau contoh kader yang memulai dari bawah dan mampu menangkap isu nasional dan internasional secara lengkap. Termasuk ancaman ekstrim kiri dan kanan. Itu menjadi pesannya yang terakhir sebelum berpulang,” tutur Umar.

Kebetulan, Umar juga setuju dengan adanya bahaya ekstrim kiri dan kanan. Dia berharap semua pihak terlibat untuk mengantisipasinya dengan menjaga persatuan umat. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!